Perubahan Proses Bisnis Blue bird

Forum ini merupakan tempat diskusi aspek-aspek perpajakan dengan berpijak pada pengetahuan akan proses bisnis suatu usaha. Baik bagi fiskus maupun wajib pajak, pengetahuan akan proses bisnis adalah kunci untuk menentukan bagaimana kewajiban perpajakan suatu usaha.
Melihat 40 tulisan - 1 sampai 40 (dari total 79)
  • Penulis
    Tulisan-tulisan
  • #3887 Score: 0
    A. Ragil Kuncoro
    Peserta
    • Total Posts 51
    • Offline
    • 6
      Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Meski terus melakukan perubahan Blue Bird juga tetap menjaga nilai-nilai yang ditanamkan pendiri sejak awal perusahaan ini dibangun. Nilai-nilai itu adalah Blue Bird yang mengutamakan konsumen, pelayanan, dan integritas. Kesungguhan Blue Bird melakukan perubahan di internalnya juga ditunjukan dengan mengadaptasi hal-hal baru. Diungkapkan Amelia, dia bersyukur bergabung ditengah perubahan di dalam perusahaan ini, sehingga dia merasakan sekali yang terjadi di dalam. “Walau semua perubahan itu dilakukan, mereka tetap menjaga DNA atau nilai-nilai itu, ini yang saya kagumi di Blue Bird,” imbuhnya saat ditemui di Bakerzin Plaza Senayan (30/05/2017) selepas acara Pengumuman Pemenang program ‘Road to Cardiff’ bersama Mastercard Indonesia.

    Menurutnya, integritas dan mengutamakan pelayanan konsumen merupakan DNA yang harus selalu dijaga dan tidak bisa diganggu gugat, apapun perubahan lingkungan bisnis yang terjadi. “Driver Blue Bird dikenal jujur, mengembalikan barang pelanggan yang tertinggal, ini tetap dijaga,” katanya. Dan nilai-nilai ini terus diingatkan di era perubahan ini baik itu pada driver baru mau pun yang lama.

    Perubahan bukan saja untuk pelayanan ke pelanggan, juga di dalam perusahaan. Untuk pelayanan ke pelanggan, Amelia menegaskan kemudahan akses mendapatkan pelayanan Blue Bird menjadi kuncinya. Salah satu strategi Blue Bird untuk memberikan layanan terbaik terhadap pelanggan adalah dengan memiliki multi-channel access, seperti melalui pangkalan-pangkalan di mal atau hotel, stop di jalan, call centre, dan aplikasi My Blue Bird.

    Aplikasi My Blue Bird yang dikembangkan oleh internal perusahaan pun telah dilakukan berbagai penyesuaian agar pelanggan mudah dan interaktif dalam menggunakannya. Menjawab kebutuhan pelanggan juga My Blue Bird menyediakan cara bayar bukan hanya tunai, tapi juga bisa menggunakan kartu kredit.

    Sebagai upaya meningkatkan transaksi non tunai melalui aplikasi sendiri ini, diadakan program “Road to Cardiff 2017”. Setelah pengundian 24 Maret lalu, Mastercard dan Blue Bird mengirimkan lima pelanggan mereka untuk menyaksikan pertandingan final Liga Champions antara Real Madrid dan Juventus di National Stadium of Wales, Cardiff pada Sabtu mendatang (03/06/2017).

    Taksi Blue Bird juga bisa diorder melalui aplikasi My Blue Bird dan Go-Jek. Menggandeng Go-Jek sejak awal tahun ini juga merupakan upaya menghadapi perubahan ini, juga mengakomodasi kebutuhan pelanggan melalui multi-channel access itu.

    Awalnya pelanggan Go-Jek hanya bisa mendapatkan taksi Blue Bird dari menu Go-Car. Kini di aplikasi Go-Jek juga ada menu Go-Blue Bird juga. Jadi pelanggan yang memesan menggunakan layanan Go-Car dan mendapatkan taksi Blue Bird, tarifnya akan sama dengan Go-Car, tapi pelanggan hanya bisa mendapat layanan point to point seperti layaknya Go-Car (tidak bisa mampir tempat lain). Sedangkan jika pelanggan memesan di aplikasi Go-Jek meggunakan fitur Go-Blue Bird, tarifnya akan sama dengan Blue Bird dan dia bisa merasakan layanan sama seperti menggunakan taksi Blue Bird umumnya, pelanggan bisa mampir atau melewati rute lain.

    Partnership dengan Go-Jek ini ditegaskan Amelia merupakan upaya Blue Bird agar layanannya bisa diakses juga melalui berbagai channel. “Walau demikian manajemen terus mengingatkan, untuk terus meningkatkan pelayanan, perubahan apapun yang terjadi saat ini,” tuturnya. Blue Bird dikenal sebagai taxi yang memiliki reputasi baik: aman, nyaman, dan pelayanan terbaik. Ini yang terus dijaga, karena diyakini, pelayanan terbaiklah yang akan sampai di hati konsumen.

    Menurut Amelia, saat ini banyak pengemudi yang keluar, bahkan beralih menjadi pengemudi taxi online, kembali menjadi pengemudi taxi Blue Bird. “Kami menerima dengan terbuka mereka kembali,” katanya tanpa mau menyebut berapa jumlah pengemudi yang kembali. Dikatakannya, ternyata para pengemudi itu setelah keluar menyadari kenyataannya, tidak seberkilau yang mereka bayangkan. Meski sudah keluar, pihaknya tetap menerima mereka untuk menjadi supir Blue Bird.

    “Perlu diingat Blue Bird tidak pernah meninggalkan driver-nya di kala sulit. Ingat masa krisis ekonomi 1998 tidak ada pengurangan atau PHK atau pengurangan benefit. Ada pengertian, para driver dalam kondisi disruptif saat ini pun demikian, manajemen menganggap driver seperti keluarga,” paparnya. Blue Bird sampai saat ini masih memberikan 4.000 beasiswa pada anak-anak pengemudi taksinya. Istri-istri pengemudi diberi pelatihan menjahit dan tata boga dengan tujuan agar mereka bisa meningkatkan ketrampilan mereka yang mungkin kelak hal itu mendukung suami menambah nafkah.

    Saat ultah Blue Bird ke-45 tahun pada 1 Mei yang dirayakan di Balairung UI, perusahaan memberikan penghargaan pada pengemudi setia yang sudah mengabdi belasan dan puluhan tahun di Blue Bird. Mereka mendapatkan penghargaan berupa uang dan emas. Para pengemudi juga mendapat kesempatan naik haji atau umroh.

    Perubahan kondisi bisnis yang dirasakan Blue Bird memaksa perusahaan taksi terbesar di Indonesia ini melakukan penyesuaian skema setoran dan pola operasi taksi. Mobil taksi yang semula harus kembali pada jam tertentu dan akan dikenakan denda jika melewati batas waktu tersebut, hal ini tidak lagi diberlakukan. “Kami melakukan adjusting, ada saat kami terbentur, tapi bersyukur saat ini setoran sopir malah naik, mereka membawa uang bahkan lebih banyak dari sebelumnya,” ungkapnya.

    Sayang Amelia belum berkenan menyebut kinerja Blue Bird pada semester satu tahun ini. Perusahaan taksi yang sudah go public pada 2014 ini menurutnya baru akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 9 Juni nanti. “Hanya saja saya bisa sampaikan bisnis kami masih profit, bisnis kami masih sehat sekali dan cukup kuat dibanding pemain taxi lain. Walau begitu kami juga harus terus mentransformasi dan to improve bisnis ke depan,” paparnya sambil menyebut saat ini ada 45 ribu pengemudi Blue Bird.

    Dalam transformasi ini karena bisnis Blue Bird bukan saja mengelola taksi, ada juga bis Big Bird, perusahaan mendorong peningkatan utilisasi bus. Salah satunya dengan mendukung Kemenhub melalui program Jabodetabek Airport Connexion bersama perusahaan angkutan lain seperti Perum DAMRI, PPD dan Sinar Jaya Megah Langgeng. Bis Big Bird melayani 8 titik menuju airport dengan biaya yang ditarik per penumpang Rp 50 ribu. “Salah satu titik ada di Grand Indonesia, pokoknya kami ada di mal dan hotel menuju bandara selain titik-titik lain di sekitar Jakarta,” ungkapnya.

    Upaya meningkatkan utilisasi Big Bird, juga dilakukan dengan meluncurkan program Big Bird Jalan-Jalan. Big Bird digunakan lebih banyak untuk melayani antar jempur sekolah-sekolah internasional. Yang hanya digunakan pada hari kerja, jadi pada akhir pekan bis ini tidak beroperasi. “Big Bird Jalan-Jalan ini pelanggan bisa pesan ke call center Blue Bird untuk destinasi seperti Bandung, Cirebon, Yogja bahkan ke tempat wisata seperti Jungle Land Sentul, beli per seat jadi lebih murah,” katanya.

    Sumber: SWA.CO.ID

    Menurut kalian, jika menggunakan teori 4 (empat) pandangan proses bisnis, proses bisnis blue bird dan perubahannya tersebut, paling pas masuk pandangan yang mana?

    #3893 Score: 0
    Okvi
    Peserta
    • Total Posts 24
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Ijin memberikan pendapat, artikel di atas menggambarkan bagaimana perjalanan Blue Bird untuk tetap eksis meski telah bermunculan banyak taksi online. Terkait proses bisnis yang ada dalam Blue Bird, para pelanggan menggunakan jasa Blue di pangkalan-pangkalan Blue Bird mal atau hotel, stop di jalan, call center, dan aplikasi My Blue Bird. Dari paparan di atas menurut saya proses bisnis yang ada dalam perusahaan sesuai pandangan proses bisnis sebagai Interacting Feedback Loops atau dengan kata lain perusahaan memberikan feedback langsung atas respons yang ada di masyarakat (environment). Blue Bird Group sebagai perusahaan jasa transportasi sejak 1972 sampai sekarang terus melakukan inovasi dalam pelayanan kepada pelanggan maupun driver hal ini menggambarkan perusahaan ini sangat responsif dan dinamis.
    Fakta-fakta yang mendukung pandangan proses bisnis Bule Bird sebagai Interacting Feedback Loops (dari artikel di atas) :
    1. Merespons budaya pembayaran berbasis cashless diadakan program “Road to Cardiff 2017″;
    2. Merespons keinginan masyarakat yang ingin mudah dan praktis dalam pemesanan taksi Blue Bird masuk dalam aplikasi Go-Jek
    3. Merespons keinginan pelanggan yang ingin fleksibel perjalanannya taksi Blue Bird melalui Go-Blue Bird yang ada di aplikasi Go-Jek
    4. Manajemen terus meningkatkan pelayanan kepada konsumen melalui reputasi baik: aman, nyaman, dan pelayanan terbaik. Ini yang terus dijaga, karena diyakini, pelayanan terbaiklah yang akan sampai di hati konsumen.
    5. Merespons perubahan kondisi bisnis Blue Bird melakukan penyesuaian skema setoran dan pola operasi taksi.
    6. Mendukung peningkatan utilisasi bus, Blue Bird melalui bis Big Bird meluncurkan program Big Bird Jalan-Jalan. Big Bird digunakan lebih banyak untuk melayani antar jemput sekolah-sekolah internasional.

    Kesimpulan : dari tujuh fakta yang ada memperkuat padangan proses bisnis as Interacting Feedback Loops karena Blue Bird responsif terhadap kondisi masyarakat.

    #3894 Score: 0
    Okvi
    Peserta
    • Total Posts 24
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    di atas adalah pandangan saya, mohon dikoreksi apabila ada pandangan lain. Terima kasih

    #3895 Score: 0
    zulfa hidayah
    Peserta
    • Total Posts 1
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Menurut saya setelah membaca proses bisnis dan perubahan2 yang dilakukan oleh perusahaan bluebird, masuk ke pandangan as complex dinamic system. Pandangan ini melihat proses bisnis sbg semacam makhluk hidup yang memandang dan berinteraksi dengan sekeliling nya dan beradaptasi agar dapat bertahan dari perubahan lingkungannya. Blue bird terus melakukan perubahan2 seperti kemudahan akses untuk mendapatkan pelayanan bluebird dan juga dapat diakses melalui aplikasi online seperti gojek. Kita tahu bahwa masyarakat sekarang lebih suka menggunakan taxi online daripada taxi konvensional karena mudah di akses, dan yang pasti harganya yang terjangkau, apalagi jika ada promo2. Blue bird tidak mau kalah dimana ia juga ikut bergabung di dalam taksi online, jadi masyarakat juga bisa merasakan pelayanan blubird dan tahu berapa perkiraan ongkos yang akan dikenakan dalam suatu perjalanan karena dulu sebelum ada taxi online, orang takut untuk naik taxi bluebird karena tidak bisa mengira berapa ongkos yang akan dibayar, kadang ada juga dulu driver nya yang sengaja mencari jalan terjauh agar argo nya jalan terus sehingga konsumen dirugikan disini. Perubahan perubahan yang dilakukan oleh bluebird membuatnya tetap bertahan di era serba online sekarang ini dimana masih banyak konsumen yang tetap menggunakan pelayanan bluebird terutama di airport ditambah sekarang bluebird juga meluncurkan program bigbird jalan jalan, yang mana taxi online lain belum ada program seperti itu

    #3896 Score: 0
    Yudi Priyono
    Peserta
    • Total Posts 1
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Mohon izin untuk menanggapi dan menjawab pertanyaan, menurut saya pribadi dalam artikel tersebut telah dipaparkan bagaimana Blue Bird bersikap adaptable terhadap perkembangan yang terjadi diera sekarang dengan terus melakukan perbaikan, inovasi dan pembaharuan baik dari sisi internal maupun eksternal. Dalam sisi internal, Blue Bird terus berupaya untuk terus mengadaptasi hal-hal baru tanpa meninggalkan nilai-nilai seperti integritas dan mengutamakan kepuasan pelanggan. Dari sisi eksternal, Blue Bird terus mengikuti perkembangan zaman seperti melakukan digitalisasi order dengan membuat aplikasi My Blue Bird dan juga tergabung dalam perusahaan go-jek. Selain itu Blue Bird juga mengakomodir kebutuhan pelanggan dengan tidak hanya dapat  dilakukan melalui transaksi tunai tetapi juga dapat melalui kartu kredit.

    Dengan demikian menurut saya pandangan proses bisnis yang terjadi pada Blue Bird menurut saya adalah Interacting Feedback Loops karena dilihat dari orientasi kepuasan pelanggan, Blue Bird terus melakukan perubahan dan perkembangan sesuai feedback informasi  (kebutuhan pelanggan) tetapi juga tetap melakukan pengendalian internal yaitu terhadap driver dan manajemennya.

    #3900 Score: 0
    Zody Hirkuto
    Peserta
    • Total Posts 15
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Selamat sore Bapak dan rekan semua. Izin memberikan pendapat terkait proses bisnis Blue Bird.

    Setelah membaca artikel di atas, menurut saya proses bisnis yang digunakan oleh Blue Bird mengacu pada pandangan “Business Processes as Interacting Feedback Loops”. Interacting feedback loops merupakan pengembangan lebih lanjut dari complex dynamics systems, dengan menekankan pada feedback informasi yang ada pada proses bisnis namun dengan melakukan pengendalian internal. Feedback yang diberikan juga lebih responsif dan disesuaikan dengan environment yang terus berkembang. Hal ini terlihat pada beberapa statement yang terdapat pada artikel di atas, yaitu sebagai berikut.

    1. Blue Bird merespon dengan baik perkembangan teknologi yang makin maju dengan adanya multi-channel access melalui pangkalan di mall atau hotel, stop di jalan, call centre, dan aplikasi My Blue Bird. Aplikasi tersebut juga sudah dikembangkan sehingga lebih interaktif. Selain itu, mereka juga bekerja sama dengan Go-Jek, bahkan hingga memiliki fitur sendiri di aplikasi Go-Jek (Go-Blue Bird) untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di era modern ini.

    2. Merespon kebutuhan pelanggan yang beraneka ragam, dengan menyediakan cara bayar menggunakan kartu kredit pada aplikasi My Blue Bird.

    3. Memberikan reward pada lima pelanggan dengan mengadakan program “Road to Cardiff 2017” (saya melihat hal ini selain untuk meningkatkan transaksi non-tunai, juga sebagai respon dari berkembangnya moda transportasi di Indonesia, sehingga mereka memberikan reward tersebut untuk “menjaga” bahkan meningkatkan jumlah pelanggan mereka).

    4. Meningkatkan utilisasi Big Bird serta mengadakan kerja sama dengan Kemenhub (sebagai bagian dari environment) dan meluncurkan program Big Bird Jalan-Jalan untuk memperkuat citra Blue Bird di tengah environment tersebut (sebagai respon dari berkembangnya moda transportasi di Indonesia, agar Blue Bird tetap eksis).

    5. Selalu meningkatkan pelayanan, seiring dengan perubahan yang terjadi.

    6. Menyesuaikan skema setoran dan pola operasi taksi.

    Selain responsif terhadap feedback, ciri lain dari interacting feedback loops yaitu adanya pengendalian internal. Hal ini terlihat pada beberapa statement yang terdapat pada artikel di atas, yaitu sebagai berikut.

    1. Pihak management selalu menjaga integritas, seperti mengembalikan barang pelanggan yang tertinggal (berarti ada semacam pelatihan kepada para pegawai untuk tetap menjaga integritas). Menjaga reputasi (mengindikasikan adanya internal control) yang baik, aman, nyaman, dan pelayanan terbaik.

    2. Memberikan 4000 beasiswa pada anak pengemudi taksinya dan penghargaan pada pengemudi setia yang sudah mengabdi belasan tahun dan puluhan tahun di Blue Bird serta kesempatan haji dan umrah (mengindikasikan mereka memiliki sistem internal untuk menjaga para driver agar setia pada Blue Bird dengan memberikan reward pada mereka).

     

    #3901 Score: 0
    Zody Hirkuto
    Peserta
    • Total Posts 15
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Sehingga menurut saya, dapat disimpulkan bahwa proses bisnis Blue Bird mengacu pada Interacting Feedback Loops. Apabila berkenan,  mohon dikoreksi jika ada pendapat lain. Terima kasih 🙂

    #3903 Score: 0
    Joshua
    Peserta
    • Total Posts 2
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Terima kasih atas bahasan kasus yang telah Bapak berikan. Saya memohon izin memberikan tanggapan dan pendapat atas kasus proses bisnis Blue Bird yang dilansir dari swa.co.id.

    Berdasarkan artikel berita tersebut, pada tahun 2017, diketahui bahwa Blue Bird memiliki serangkaian aktivitas bisnis yang beragam. Mulai dari usaha taksi yang dipesan secara langsung dan melalui aplikasi My Blue Bird, adanya kerjasama dengan platform Go-Jek, penyediaan pembayaran non tunai melalui kartu kredit dan aplikasi, adanya utilisasi bus Big Bird melalui program Jabodetabek Airport Connexion dan Big Bird Jalan-Jalan, hingga aktivitas pendukung lainnya seperti pengarusutamaan nilai-nilai perusahan dan serangkaian kegiatan sosial atau Corporate Sosial Responsibility (CSR) yang dibuktikan melalui program loyalitas “Road to Cardiff 2017”, penerimaan kembali pengemudi yang keluar dari perusahaan, penyediaan 4.000 beasiswa pada anak-anak pengemudi taksi, dan pemberian pelatihan menjahit dan tata boga kepada istri-istri pengemudi dengan tujuan agar mereka bisa meningkatkan ketrampilan mereka yang kelak dapat mendukung perekonomian keluarga. Bahkan di luar hal itu Blue Bird, dalam kacamata Amelia, memiliki value yang besar di kalangan masyarakat yang dapat memberikan dampak besar dalam mobilitas masyarakat sekitar.

    Terdapat beberapa pandangan proses bisnis yang ada saat ini yaitu seperti Complex Dynamic System dan Interacting Feedback Loops. Dalam pandangan Complex Dynamic System, proses bisnis berjalan dengan dinamis, terbuka, dan melakukan penyesuaian dengan lingkungan sekitar. Sifatnya rumit, saling terkait satu dengan yang lainnya, dan memiliki beberapa batasan tertentu. Proses bisnis ini terikat eksternal dan internal yang melibatkan orang, aktivitas, dan teknologi yang berfokus pada faktor perilaku dalam dimensi yang lebih luas. Selain itu, juga memiliki analisa proses yang rumit, tidak melihat faktor sosial politik, dan kurang memperhatikan feedback yang muncul. Sedangkan pandangan Interacting Feedback Loops digambarkan sebagai lanjutan pengembangan dari Complex Dynamic System yang menekankan pada feedback informasi melalui pengendalian internal. Proses yang dinamis ini merupakan interaksi antara struktur internal dan kebijakan, bukan pada komponen individual. Dalam proses bisnis ini, faktor manusia bisa menjadi alat untuk melakukan kontrol atau untuk dikontrol dan memiliki sifat mudah dipahami namun sulit dalam penerapan secara tepat.

    Dalam kondisi yang disajikan dalam artikel pada tahun 2017 tersebut, Blue Bird memiliki proses bisnis yang berkembang dari konvensional menuju modern yang dibuktikan melalui adanya pertnership dengan Go-Jek yang menghasilkan layanan Go-Blue Bird dan penggunaan aplikasi My Blue Bird dalam pemesanan taksi secara daring. Perubahan yang dilakukan Blue bird adalah bentuk kedinamisan, keterbukaan, dan penyesuaian terhadap lingkungan sekitar yang dapat dilihat adanya fenomena pemesanan transportasi online Go-Jek yang marak pada saat itu. Bahkan, menurut lansiran Viva.co.id, pada tahun 2017, Go-Jek sudah menyediakan layanan Go Points (program loyalti) dan Go Pay (pembayaran non tunai) yang pada tahun yang bersamaan Blue Bird juga berupaya melakukan inovasi pembayaran non tunai melalui kartu kredit dan aplkasi serta program loyalitas “Road to Cardiff 2017”. Bentuk adaptasi dengan lingkungan sekitar ini dilakukan Blue Bird untuk menyesuaikan diri dengan semakin dinamisnya perkembangan teknologi dan transportasi. Lebih lanjut, dari proses bisnis yang dijalankan oleh Blue Bird terdapat kompleksitas proses bisnis satu dengan lainnya yaitu baik dari usaha taksi, bus, pembayaran, hingga aplikasi yang digunakan serta faktor ketersediaan sumber daya manusia (SDM), aktivitas yang dilaksanakan, dan teknologi yang diterapkan untuk menilai faktor perilaku dari pelanggan itu sendiri.

    Melihat dari artikel tersebut, tidak disebutkan secara ekplisit dan implisit feedback atau umpan balik yang diberikan kepada Blue Bird. Dalam hal ini, penilaian dalam artikel tersebut memiliki sudut padang Amelia yang menyatakan bahwa Blue Bird memiliki serangkaian nilai dan program yang mendukung eksistensi dari usaha transportasi tersebut. Padahal feedback adalah bentuk penerimaan kembali informasi yang berperan dalam dinamisnya struktur internal dan kebijakan perusahaan. Diketahui pada tahun 2017, sudah terdapat mode penilaian bintang dari pelanggan kepada pengemudi Go-Jek dan juga kolom komentar serta call center yang dapat dihubungi. Blue Bird (dalam konteks artikel) tidak disebutkan penilaian terhadap pengemudi dan perusahaan itu sendiri. Feedback diberikan secara langsung dari sudut pandang Amelia dan mungkin dari rating bintang Go-Blue Bird dan call center Blue Bird yang ada pada waktu itu. Namun feedback dalam perspektif Blue Bird ini tidak mencerminkan manusia sebagai alat kontrol atau yang di kontrol namun lebih berfokus pada bagaimana perilaku manusia pada saat itu dalam mobiliasasi menggunakan moda transportasi. Tentu pandangan feedback oleh pengendali internal Blue Bird pada tahun 2017 itu tidak sebagai faktor utama dalam berjalannya proses bisnis Blue Bird. Namun, adanya perubahan perilaku masyarakat dalam memilih moda transportasi, dinamisnya perubahan, dan perkembangan teknologi menjadi dasar utama proses bisnis dapat dilakukan oleh Blue Bird sehingga perusahaan diharuskan beradaptasi secara dinamis dan kompleks. Demikian, menurut pemikiran dan pendapat saya, pandangan proses bisnis perusahaan Blue Bird termasuk dalam pandangan proses bisnis as Complex Dynamic System. Hal ini didasarkan pada tinjauan fakta artikel, materi, dan sumber lain terkait yang saya telah saya paparkan pada opini dan penjelasan di atas.

    Sekian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf atas kesalahan dan kekurangannya, sangat terbuka untuk menerima saran, masukan, dan pendapat lainnya dari rekan-rekan semua. Terima kasih.
    Salam Takzim, Joshua.

    Sumber Referensi:
    Bahan Presentasi Week 2 – Proses Bisnis. Politeknik Keuangan Negara STAN.
    https://www.viva.co.id/digital/startup/880568-inovasi-gojek-manjakan-pelanggan-di-2017
    https://swa.co.id/swa/trends/management/strategi-blue-bird-keluar-dari-tekanan-disrupsi

    #3904 Score: 0
    Nanda Yunita
    Peserta
    • Total Posts 5
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Selamat siang Bapak, Izin memberikan pendapat.

    Apabila mengingat dan mengenang kembali bagaimana blue bird ini berdiri dan terus berkembang rasanya 4 tahun yang lalu saya berfikir bahwa taksi konvensional seperti ini tidak akan bisa bertahan di kemajuan transportasi yang sangat cepat dikarenakan argonya yang tidak kompetitif dan cara mencari penumpangnya, namun ternyata dugaan saya salah faktanya sampai saat ini blue bird masih eksis untuk membawa penumpang dan melakukan kerjasama dengan aplikasi-aplikasi yang sedang naik daun saat ini.

    Ketika berbicara tentang pandangan tentang proses bisnis apa yang digunakan oleh bluebird menurut saya pandangan tentang proses bisnis ini pun terus berproses dan memungkinkan suatu perusahaan untuk merubah pandangannya serta cara kerjanya.  Menurut saya diawal berdirinya perusahaan bluebird menggunakan pandangan as complex dynamic system mengapa?

    1. Bersifat rumit, dinamis, dan saling terikat tentunya diawal pembentukan bluebird banyak divisi-divisi yang terikat dan tidak bisa berjalan sendirian, mengapa dikatakan rumit? untuk sebuah taksi legendaris diawal perintisannya pasti akan sangat rumit menentukan cara kerja dan rencana pengoperasiannya.

    2. Open system dan bersifat menyesuaikan dengan lingkungan, pembentukan bluebird diawal bahkan sampai krisis 1998 mereka terus berusaha agar bluebird ini tetap ada bagaimana bluebird menyesuaikan kondisi lingkungan pada saat itu dan tetap mempertahankan para pegawai agar tidak dikecewakan dan memperjuangkan nasib mereka. Namun tentu saja bluebird mempunyai batasan tertentu dalam beradaptasi pada saat itu.

     

    Perkembangan jaman yang pesat dan cepat menuntut semua perusahaan untuk berjuang mempertahankan keberlangsungan hidupnya, ini juga yang dilakukan oleh bluebird, ketika menggunakan as complex dynamic system meskipun mereka selalu ber-dinamis dan menyesuaikan kondisi lingkungan namun mereka tidak memperhatikan faktor-faktor ataupun pertimbangan dari luar. Bluebird hanya fokus untuk membenahi perusahaan dari dalam beserta karyawan dan driver belum mempertimbangkan hal diluar itu. Agar tetap bertahan dijaman serba comment ini maka bluebird harus mempertimbangkan aspirasi dari pelanggan. Sayangnya dari artikel tersebut aspirasi pelanggan hanya dipaparkan oleh Amelia selaku pegawai dan seharusnya apa yang disebutkan Amelia benar-benar mewakili pelanggan yang ada. Kepuasan pelanggan menjadi isu paling penting bagi setiap perusahaan baik barang atau jasa karena pelanggan mempunyai peran penting dan bluebird melihat hal itu, melihat bahwa teknologi terus berkembang begitu juga dengan pelanggan. Oleh karena itu bluebird merubah pandangan tentang proses bisnis menjadi as interacting feedback loops yang merupakan pengembangan lebih lanjut dari pandangan as complex dynamic system dimana kondisi perusahaan tetap terus dinamis namun dengan memperhatikan  feedback dari pelanggan, maka besar kemungkinan bahwa perubahan yang dilakukan adalah saran dari pelanggan. Melihat fakta bahwa bluebird merubah pandangannya tentang proses bisnis :

    1. Bluebird mulai menerima aspirasi dan masukan dari pelanggan tentang kemudahan dengan mengeluarkan berbagai inovasi pembayaran dan tempat pengangkutan penumpang.

    2. Bluebird merespon perkembangan teknologi terbukti bahwa bluebird terbuka untuk menjalin kerjama dengan Gojek dengan fitur Go Bluebird, mengapa bluebird tidak membuat sendiri aplikasi? sebenarnya sudah ada namun apabila ditinjau penumpang akan lebih senang menggunakan aplikasi satu untuk semua dan Gojek menjawab itu pastinya pelanggan lebih memilih menginstall aplikasi Gojek daripada Bluebird.

    3. Menyadari bahwa bisnis tidak bisa satu hal saja Bluebird juga membuka bisnis lain yaitu bus big bird

    4.  Menjaga mitra kerja yaitu driver bluebird menyadari bahwa akan sangat mudah driver pindah ke perusahaan lain untuk itu bluebird sangat memikirkan driver nya terbukti dengan berubahnya skema setoran. Hal inilah yang menjawab pertanyaan pribadi saya mengapa masih banyak driver yang mau bekerja di taksi khususnya bluebird.

    5. Meningkatkan pelayanan dari segi kenyamanan dan keamanan, berkembang itu penting tapi jangan sampai melupakan hal-hal mendasar untuk pelanggan.

    #3905 Score: 0
    Nanda Yunita
    Peserta
    • Total Posts 5
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Maka kesimpulannya

    Suatu perusahaan dapat saja merubah pandangan terhadap proses bisnis banyak faktor dan alasan mengapa perubahan tersebut dilakukan dan hal yang paling mendasar agar tetap berdiri dikondisi perkembangan jaman. Hal tersebut yang dilakukan bluebird (menurut saya) awalnya memiliki pandangan as complex dynamic system menjadi as interacting feedback loops bukti besarnya adalah perubahan yang dilakukan bluebird mengambil aspirasi dari pelanggan. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai yang menjadi DNA bluebird yaitu mengutamakan kepuasan dan pelayanan konsumen, meskipun banyak penyesuaian dengan kondisi jaman namun bluebird tetap menanamkan nilai-nilai dasarnya.

    Terima kasih, ini hanya pendapat pribadi saya dengan berdasar pada bahan ajar “Week 2 – Proses Bisnis” mohon maaf jika ada pendapat yang kurang berkenan.

    Selamat siang 🙂

    #3906 Score: 0
    Rifqi Fauzan Kamil
    Peserta
    • Total Posts 1
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Selamat sore pak,  terima kasih sudah membagikan artikel ini kepada kami,

    Dari artikel tersebut,  dapat diketahui bahwa proses bisnis perusahaan Blue Bird terus beradaptasi mengikuti perkembangan zaman,  seperti dengan megembangkan aplikasi My blue bird, juga bekerja sama dengan gojek dan grab yang mana sangat marak digunakan oleh masyarakat. Selain itu dapat diketahui bahwa manaemen Blue Bird sangat mempertimbangkan kualitas pelayanannya baik pada pelanggan maupun driver taxi mereka. Sehingga dapat diketahui bahwa perusahaan mereka yang sangat memperhatikan feedback untuk keberlangsungan usahanya lebih mencerminkan Blue bird sebagai perusahaan yang teguh memegang prinsip Interacting Feedback Loops.

    #3908 Score: 0
    Otry
    Peserta
    • Total Posts 4
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Assalamualaikum wr wb.
    Selamat pagi semua bapak dan rekan-rekan sekalian,
    Izinkan saya untuk menuliskan pendapat mengenai artikel yang bapak bagikan, menurut saya proses bisnis yang dilakukan oleh Blue Bird Group, berdasarkan 4 pandangan mengenai proses bisnis maka termasuk dalam pandangan proses bisnis sebagai Interacting Feedback Loops dimana perusahaan memberikan respon langsung atas feedback yang diberikan oleh lingkungan masyarakat, sebagai perusahaan jasa transportasi dan menghadapi persaingan usaha/bisnis yang semakin dinamis, revolusi industri 4.0 dimana semua kegiatan hampir berbasis online/daring menggunakan jaringan internet dan aplikasi, dan pembayaran yang bersifat cashless, serta respon/feedback masyarakat sebagai pengguna jasa transportasi, hal-hal tersebut merupakan enviroment yang tentunya harus direspon oleh Blue Bird sehingga terus melakukan inovasi dalam pelayanan kepada pelanggan maupun kepada para driver, dengan melakukan penyesuaian skema setoran dan pola operasi taksi, tentunya dengan merespon enviroment perusahaan bisa survive di dalam bisnis jasa transportasi.

    Berdasarkan beberapa informasi dan fakta-fakta yang diberikan oleh artikel di atas yang menurut saya mendukung pernyataan bahwa pandangan proses bisnis Blue Bird Group sebagai Interacting Feedback Loops.
    Terima kasih

    #3909 Score: 0
    Gabriella Metrigusta Panjaitan
    Peserta
    • Total Posts 1
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Selamat siang Bapak dan rekan-rekan semua.

    Izin memberikan pendapat, menurut saya, jika menggunakan 4 teori pandangan proses bisnis, proses bisnis Blue Bird dan perubahannya paling sesuai dengan pandangan proses bisnis “Interacting Feedback Loops”. Seperti yang dijelaskan pada bahan ajar Pertemuan 2-Proses Bisnis, Interacting Feedback Loops menekankan pada feedback informasi yang ada pada proses bisnis namun dengan melakukan pengendalian internal. Artikel diatas juga menjelaskan, transformasi bisnis yang terus-menerus dilakukan Blue Bird, tetap menjaga nilai-nilai yang telah ditanamkan pendirinya sejak awal, yakni mengutamakan konsumen, pelayanan, dan integritas. Integritas tetap dipertahankan oleh Blue Bird sebagai DNA yang tidak dapat diganggu gugat, akibat feedback dari konsumen yang mengaku kagum dengan kejujuran para driver Blue Bird, sehingga dapat menjadi nilai tambah bagi Blue Bird jika dibandingkan dengan perusahaan transportasi lainnya. Blue Bird yang dulunya hanya dapat dipesan melalui telepon, kini dapat dipesan melalui aplikasi My Blue Bird dan Go-Jek. Untuk mendukung gerakan “cashless” di Indonesia, Blue Bird menyediakan metode pembayaran non tunai. Untuk mendukung Kemenhub melalui program Jabodetabek Airport Connexion, Blue Bird Group mengepakan sayap bisnisnya dengan mengelola bus Big Bird yang melayani antar-jemput bandara dan sekolah-sekolah internasional, untuk program Big Bird Jalan-Jalan. Hal-hal ini menunjukkan perubahan proses bisnis yang dilakukan oleh Blue Bird didasari pada jawaban atas kebutuhan pelanggan dan umpan balik masyarakat.

    Demikian pendapat saya, mohon dikoreksi jika ada kesalahan dan kekurangan. Terima Kasih.

    #3911 Score: 0
    Erwin
    Peserta
    • Total Posts 1
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Izin menyampaikan pendapat,

    Setelah membaca artikel diatas saya teringat pesan dari Charles Darwin bahwa “bukanlah spesies yang paling kuat atau paling cerdas yang mampu bertahan, melainkan mereka yang paling mampu beradaptasi dengan perubahan”. Hal ini sangat sesuai dengan fenomena yang dialami oleh salah satu perusahaan taksi terbesar di Indonesia yaitu PT Blue Bird Tbk. Pada tahun 2016-2017, ketika sedang marak-maraknya taksi online seperti Go-Car dan Grab-Car, Blue Bird memang mengalami kemerosotan yang cukup drastis namun perlahan namun pasti Blue Bird memulai untuk berbenah dan berubah agar dapat merespon feedback atau kebutuhan dari pelanggan. Diawali dengan memberikan kemudahan akses dengan memiliki multi-channel access, seperti melalui pangkalan-pangkalan di mall atau hotel, stop di jalan, call centre, dan aplikasi My Blue Bird, hingga bekerja sama dengan Go-Jek, dan juga kemudahan dalam hal pembayaran yang tidak hanya secara tunai tetapi juga dapat menggunakan kartu kredit. Inovasi terbaru blue bird saat ini adalah dengan diluncurkannya Big Bird Jalan-Jalan, yaitu bus yang dapat dipesan pelanggan untuk berbagai destinasi termasuk tempat wisata. Meskipun Blue Bird telah melakukan berbagai perubahan namun karater blue bird tidak pernah berubah seperti menjaga keamanan, kenyamanan, dan integritas. Tentu saja, perubahan-perubahan yang dialami oleh Blue Bird adalah sebuah usaha untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan-pelanggannya dan sebagai respon yang atas kebutuhan pelanggannya. Jadi apabila dikaitkan dengan 4 pandangan proses bisnis, maka proses bisnis yang dijalani Blue Bird saat ini yang paling sesuai adalah Interacting Feedback Loops yaitu pengembangan lebih lanjut dari Complex Dynamics Systems.

    Demikian yang bisa saya sampaikan, apabila terdapat kekurangan mohon koreksinya, Terima Kasih.

    #3912 Score: 0
    Chyntia Widya Kusumastuti
    Peserta
    • Total Posts 1
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Selamat siang Bapak dan teman-teman semuanya, izin memberikan pendapat terkait dengan artikel tersebut. Menurut saya, proses bisnis yang dilakukan oleh Blue Bird pada artikel diatas sesuai dengan pandangan “Business Process as Interacting Feedback Loops”,  karena Interacting Feedback Loops merupakan pengembangan lebih lanjut dari Complex Dynamic System dengan menekankan pada feedback informasi yang ada pada proses bisnis namun dengan melakukan pengendalian internal. Feedback informasi yang dimaksud adalah Blue Bird menjawab banyak keluhan dan keinginan masyarakat di era digital yang menginginkan semuanya serba online dan praktis. Contohnya: memberikan layanan terbaik terhadap pelanggan dengan memiliki multi-channel access seperti melalui pangkalan-pangkalan di mal atau hotel, stop dijalan, call centre, maupun aplikasi My Blue Bird; menyediakan kemudahan dengan menyediakan cara bayar bukan hanya tunai tapi bisa menggunakan kartu kredit; dan bekerja sama dengan Go-Jek sehingga Blue Bird dapat dipesan melalui aplikasi  Go-Jek dengan fitur Go-Blue Bird atau Go-Car.

    Selain itu, untuk menarik pelanggan, Blue Bird juga mengadakan program “Road To Cardiff 2017” dengan mengirimkan lima pelanggan mereka untuk menyaksikan final Liga Champions di National Stadium of Wales, Cardiff.

    Dalam pandangan “Interacting Feedback Loops”, pengendalian internal tidak diabaikan.  Dalam artikel tersebut pengendalian internal menurut saya adalah:

    1. Blue Bird tetap mengedepankan nilai-nilai yang ditanamkan pendiri sejak awal perusahaan ini dibangun. Nilai-nilai tersebut adalah Blue Bird mengutamakan konsumen, pelayanan, dan integritas.
    2. Blue Bird tetap memberikan beasiswa kepada 4000 anak sopir dan memberikan pelatihan ketrampilan menjahit bagi istri sopir agar dapat menambah penghasilan mereka.
    3. Melakukan penyesuaian skema setoran dan pola operasi taksi. Mobil taksi yang semula harus kembali pada jam tertentu dan akan dikenakan denda jika melewati batas waktu tersebut, hal itu tidak lagi diberlakukan,
    4. Perusahaan memberikan penghargaan pada pengemudi setia yang sudah mengabdi belasan dan puluhan tahun dengan memberikan hadiah berupa uan, emas, haji dan umroh.
    5. Melakukan transformasi bisnis dengan merambah ke bus Big Bird yang melayani  perjalanan dari dan ke bandara, serta melakukan antar jemput di sekolah-sekolah internasional. Dan ada juga program Big Bird Jalan Jalan

    Pada Interacting Feedback Loops, perusahaan senantiasa melakukan penyesuaian dengan melihat umpan balik dari para pelanggan untuk dapat memberikan pelayanan yang prima, serta melakukan pengendalian internal yang dinamis dengan  diterjemahkan pada interaksi antara struktur internal dan kebijakan, bukan pada komponen individual.

    Sekian menurut saya, mohon koreksinya apabila terdapat pendapat lain. Terima kasih.

    #3913 Score: 0
    Reza Meiladi
    Peserta
    • Total Posts 18
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Memperkaya diskusi kali ini, saya mencoba memberikan pandangan atas kasus diatas. Era modern dan serba digital saat ini menjadi tantangan sendiri bagi dunia usaha, perubahan sistem yang ada dan bersifat dinamis, mengharuskan dunia usaha menjawab tantangan zaman dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Pelaku bisnis tak dapat hanya diam dan mempertahankan konsep bisnis yang konvensional maka perlu disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan pelanggan dan teknologi, karena jika tetap bertahan dengan metode konvensional maka pelaku bisnis akan kehilangan kesempatan untuk mempertahankan eksistensinya.

    Begitu pula yang dilakukan oleh perusahaan taksi yang sudah dikenal sejak dahulu yang telah dikenal banyak orang yaitu Blue Bird. Seiring dengan perkembangan zaman maka Blue bird terus bergerak mempertahakan eksistensinya untuk menjaga keberlangsungan usaha. inilah yang dilakukan blue bird seperti yang telah dijelaskan di artikel tersebut, banyak hal yang dilakukannya. Maka, bagaimana jika kita melihatnya dari kacamata proses bisnis, menurut pendapat pribadi saya bahwa bentuk perubahan proses bisnis yang saat ini dilakukan oleh blue bird dari 4 teori pandangan proses bisnis, teori pandang yang digunakan blue bird untuk proses bisnisnya ialah “Business Process as Interacting Feedback Loops“. Mengapa demikian, proses bisnis yang dilakukan oleh blue bird merupakan jawaban dari keinginan atau feedback yang dari para konsumennya. Seperti contohnya, bahwa saat ini pelanggan atau masyarakat lebih menyukai ranah online dan praktis, untuk mejawab tersebut maka blue bird menyediakan aplikasi My Blue Bird dan juga menggandeng Go-Jek. Kemudian memberikan kemudahan cara bayar dan memperbanyak akses pangkalan melalui multi-channel access untuk memberikan layanan terbaik terhadap pelanggan. semua hal itu dilakukan sebagai jawaban atas feedback dari para pelanggan

    Dalam pandangan interacting feedback loops untuk merespon feedback dari pelanggan dilakukan dengan pengendalian internal, dari artikel tersebut dapat diliat pula bahwa pengendalian internal dengan mempertahankan nilai – nilai yang telah dipertahankan sejak awal dan dianggap sebagai DNA Blue Bird yaitu konsumen, pelayanan, dan integritas tetap dilakukan. Selain itu blue bird menjaga kepuasan dan kenyamanan para driver yang bekerja dengan merubah pola operasi taksi dan skema setoran. selain itu untuk meningkatkan kemampuan ekonomi dari driver, blue bird juga memberikan beasiswa pada anak-anak pengemudi taksinya den pelatihan kepada istrinya selain itu juga memberikan penghargaan kepada pemudi yang setia dan contoh – contoh lainnya. Blue bird walaupun melakukan perubahan untuk kepuasan pelanggan namun tetap mempertahakan kondisi internal perusahan, dengan tujuan menjaga keberlangsungan perusahaan, karena perusahaan tidak hanya berorientasi kepada pelanggan namun juga memperhatikan pengendalian internal yang dinamis yang diterjemahkan pada interaksi internal dan kebijakan.

    Oleh karena itu, sependapat dengan beberapa rekan yang lain bahwa “Interacting feedback loops” merupakan cara pandang proses bisnis yang dilakukan oleh Blue Bird saat ini. Mungkin itu pandangan saya, jika ada pendapat lain dipersilahakan.

    #3914 Score: 0
    Naufal
    Peserta
    • Total Posts 1
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Izin berpendapat pak,

    Menurut saya langkah perubahan yang dilakukan BlueBird tersebut termasuk dalam Interacting Feedback Loops. Hal ini dapat dilihat dari langkah BlueBird untuk membuat Multi Access Channel demi  menghadapi perkembangan teknologi yang ada. BlueBird membuat aplikasi untuk smartphone, bekerja sama dengan gojek dengan membuat menu Go-BlueBird. Langkah meng-“Online’-kan tersebut pastinya akan membuat BlueBird lebih mudah untuk terhubung dengan pelanggannya, dan para pelanggan bluebird pun akan merasa lebih nyaman serta dimudahkan. Perubahan ini muncul sebagai feedback dari proses bisnis BlueBird yang terdisrupsi oleh perkembangan teknologi serta tentunya persaingan dalam dunia bisnis yang makin kesini makin memanfaatkan teknologi yang ada. Ini merupakan salah satu ciri Proses Bisnis Interacting Feedback Loops, yaitu proses bisnis selalu memberi feedback atas perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan bisnis tersebut. Hal lain yang dapat dilihat dari artikel tersebut yaitu tindakan BlueBird menghilangkan sanksi bagi driver yang terlambat mengembalikan mobil, terbukti dengan dihapusnya kebijakan tersebut para driver justru bisa menghasilkan lebih banyak uang.

    #3915 Score: 0
    Revita
    Peserta
    • Total Posts 5
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

    Izin menyampaikan pendapat terkait dengan proses bisnis perusahaan Blue Bird.

    Menurut pandangan saya, proses bisnis yang digunakan oleh Blue Bird adalah interacting feedback loops. Seperti yang telah dijelaskan di pertemuan sebelumnya, interacting feedback loops adalah pengembangan lebih lanjut dari complex dynamics system dengan menekankan pada feedback informasi yang ada pada proses bisnis namun dengan melakukan pengendalian internal. Tumpuan proses bisnis ini adalah kepuasan pelanggan sehingga pelaku bisnis akan responsif terhadap feedback. Dari artikel di atas, dapat diketahui hal-hal berikut ini  :

    1. Blue Bird memberikan layanan terhadap pelanggan dengan memiliki multi-channel access seperti melalui pangkalan di mall dan hotel, stop di jalan, call centre, dan aplikasi My Blue Bird.

    2. Blue Bird mengembangkan aplikasi My Blue Bird dengan melakukan berbagai penyesuaian agar pelanggan mudah dan interaktif dalam menggunakannya seperti metode pembayaran selain menggunakan tunai dapat juga menggunakan kartu kredit.

    3. Blue Bird menggandeng Go-Jek sebagai rekan kerja sehingga kini pelanggan Blue Bird dapat memesan taksi melalui aplikasi Go-Jek.

    4. Blue Bird melakukan penyesuaian skema setoran dan pola operasi taksi. Mobil taksi yang semula harus kembali pada jam tertentu dan akan dikenakan denda jika melewati batas waktu tersebut, kini tidak diberlakukan lagi.

    5. Blue Bird berupaya melakukan peningkatan utilisasi bus dengan mendukung Kemenhub dalam program Jabodetabek Airport Connexion bersama perusahaan angkutan lainnya melayani transportasi menuju airport.

    6. Blue Bird juga meluncurkan program Big Bird Jalan-Jalan untuk berbagai destinasi seperti tempat wisata yang dapat dipesan melalui call centre Blue Bird.

    Sehingga dapat disimpulkan menurut pandangan saya bahwa proses bisnis Blue Bird adalah sebagai interacting feedback loops karena Blue Bird responsif terhadap kebutuhan pelanggan dan lingkungan bisnisnya serta senantiasa melakukan perubahan-perubahan untuk meningkatkan pelayanan. Sekian pendapat dari saya, mohon maaf apabila kurang berkenan. Terima kasih.

    #3916 Score: 0
    refitamega
    Peserta
    • Total Posts 1
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Berdasarkan artikel yang dipaparkan diatas, proses bisnis Blue Bird cenderung dipandang sebagai Interacting Feedback Loops karena Blue Bird mengutamakan kemudahan dan kepuasan pelanggan maka dari itu Blue Bird mengandalkan feedback yang responsif sehingga dapat menjaga kepercayaan dari pelanggan yang menjadikan Blue Bird masih tetap eksis sampai saat ini seperti yang jelaskan pada artikel diatas.

    #3917 Score: 0
    Diah Puspita Dewi
    Peserta
    • Total Posts 1
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Mohon ijin untuk menyampaikan pendapat, dari artikel tentang Proses Bisnis Blue Bird, saya sependapat dengan rekan-rekan lain yang menyampaikan bahwa proses bisnis Blue Bird dan perubahannya termasuk dalam pandangan Proses Bisnis sebagai Complex Dynamic System, yaitu proses bisnis yang bersifat kompleks, dinamis, dan saling terkait. Pandangan ini melihat proses bisnis sebagai sistem terbuka yang mana beradaptasi dengan lingkungan dan menekankan pada interaksi dan kebiasaan atau tingkah laku yang dinamis.

    Blue Bird terus melakukan perubahan yang ditunjukkan dengan mengadaptasi hal-hal baru, diantaranya multi-channel access melalui pangkalan-pangkalan di mal atau hotel, stop jalan, call centre dan Aplikasi My Blue Bird serta didakannya program “Road to Cardiff 2017” untuk meningkatkan transaksi non-tunai, dimana di zaman sekarang transaksi non-tunai tampaknya semakin digemari oleh masyarakat. Ini menunjukkan bahwa proses bisnis Blue Bird bersifat dinamis dan terbuka terhadap perkembangan zaman.

    Dengan meroketnya jumlah pengguna aplikasi Taksi Online, Blue Bird tidak berdiam diri pada proses bisnis yang lama, tetapi melakukan inovasi dengan menggandeng Go-Jek agar layanannya lebih mudah diakses oleh pelanggannya, apalagi Go-Jek merupakan salah satu aplikasi online yang digemari di Indonesia. Selain itu, untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan kondisi bisnis, Blue Bird menyesuaian skema setoran dan pola operasi taksi. Ditambah lagi, Blue Bird mengembangkan bisnisnya tidak hanya taksi tetapi juga ada Bis Big Bird dan juga meluncurkan Big Bird Jalan-Jalan.

    Dari perubahan-perubahan yang dilakukan, dapat dilihat bahwa untuk mempertahankan dan mengembangkan bisnisnya, Blue Bird menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan dan kebutuhan pelanggan. Blue Bird tidak menganut proses bisnis yang kaku, namun bersifat adaptif terhadap tantangan dan perkembangan yang ada. Hal ini didukung dengan pernyataan bahwa manajemen Blue Bird berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan, perubahan apapun yang terjadi saat ini. Dengan demikian menurut saya , proses bisnis yang dijalankan Blue Bird mengacu pada pandangan bisnis sebagai Complex Dynamic System.

    #3918 Score: 0
    Veronica Merlin Regina
    Peserta
    • Total Posts 1
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Selamat Malam, Pak. Mohon Izin memberi pendapat atas artikel Bapak tersebut. Menurut pandangan saya jika kita menggunakan teori 4 (empat) pandangan proses bisnis, proses bisnis blue bird dan perubahannya tersebut maka proses bisnis yang dilakukan oleh Blue Bird pada artikel diatas sesuai dengan pandangan “Business Process as Interacting Feedback Loops”. Proses Bisnis sebagai Interacting Feedback Loops, proses bisnis sebagai umpan balik interaksi yang saling berinteraksi dapat dilihat sebagai perluasan tampilan sistem dinamis yang kompleks karena menyoroti struktur umpan balik informasi dari proses bisnis. Secara keseluruhan, tampilan ini menyerupai tampilan sistem dinamis yang kompleks dengan menekankan fitur interaktif dan dinamis dari proses bisnis dari perspektif teoritis sistem. Dengan demikian, pandangan tersebut tidak mendefinisikan perilaku dinamis suatu proses bisnis dalam hal komponen individual, namun dalam hal interaksi antara struktur internal dan kebijakan. Sebagai penjelasannya dari kasus di atas disebutkan bahwa aplikasi My Blue Bird yang dikembangkan oleh internal perusahaan telah dilakukan berbagai penyesuaian agar pelanggan mudah dan interaktif dalam menggunakannya. Menjawab kebutuhan pelanggan juga My Blue Bird menyediakan cara bayar bukan hanya tunai, tapi juga bisa menggunakan kartu kredit. Sekarang dengan mudahnya taksi Blue Bird dapat diorder melalui aplikasi My Blue Bird dan Go-Jek. Bersatu dengan Go-Jek sejak awal tahun ini juga merupakan upaya menghadapi perubahan ini, juga mengakomodasi kebutuhan pelanggan pelanggan Go-Jek hanya bisa mendapatkan taksi Blue Bird dari menu Go-Car. Kini di aplikasi Go-Jek juga ada menu Go-Blue Bird juga. Jadi pelanggan yang memesan menggunakan layanan Go-Car dan mendapatkan taksi Blue Bird, tarifnya akan sama dengan Go-Car, tapi pelanggan hanya bisa mendapat layanan point to point seperti layaknya Go-Car (tidak bisa mampir tempat lain). Partnership dengan Go-Jek adalah salah satu upaya Blue Bird agar layanannya bisa diakses juga melalui berbagai channel. Selain itu ada juga bis Big Bird, perusahaan mendorong peningkatan utilisasi bus. Salah satunya dengan mendukung Kemenhub melalui program Jabodetabek Airport Connexion bersama perusahaan angkutan lain seperti Perum DAMRI, PPD dan Sinar Jaya Megah Langgeng.Lama-kelamaan Blue Bird memulai untuk berbenah dan berubah agar dapat merespon feedback atau kebutuhan dari pelanggan. Maka proses bisnis yang dijalani Blue Bird saat ini yang sesuai adalah Interacting Feedback Loops yaitu pengembangan lebih lanjut dari Complex Dynamics Systems. Di mana menakankan pada feedback informasi yang ada pada proses bisnis. Feedback yang diberikan juga lebih responsif dan disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan manusia zaman sekarang. Demikian pendapat saya. Mohon maaf dan izin dikoreksi Pak apabila ada yang kurang tepat. Terima Kasih, Pak.

    #3919 Score: 0
    Zulfa Salsabila
    Peserta
    • Total Posts 1
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Selamat malam, bapak dan rekan-rekan.

    Izinkan saya untuk menyampaikan pendapat terkait artikel di atas.  Menurut saya proses bisnis Blue Bird dan perubahannya termasuk dalam ‘Business Process as Complex Dynamic Systems‘.

    Seperti yang sebelumnya pernah dijelaskan di kelas mengenai pandangan-pandangan terkait proses bisnis, ada dua pandangan mengenai proses bisnis yang menurut saya agak mencerminkan proses bisnis Blue Bird dan perubahannya seperti yang telah dipaparkan di atas. Kedua pandangan tersebut adalah Business Process as Interacting Feedback Loop dan Business Process as Complex Dynamic System.

    Sebelum membahas lebih jauh saya akan menguraikan fakta-fakta mengenai Blue Bird dan perubahannya mengacu pada artikel di atas:

    1. Blue Bird sangat mengutamakan nilai-nilai mereka seperti mengutamakan konsumen, pelayanan, dan integritas.

    2. Blue Bird menghadapi perubahan lingkungan bisnis berupa disrupsi teknologi yang membuat blue bird mau tidak mau harus melakukan perubahan dengan mengadaptasi hal-hal baru.

    3. Perubahan yang dialami blue bird di antaranya kemudahan akses bagi pelanggan dengan memiliki multi-channel access dan aplikasi MyBlueBird, upgrade cara pembayaran non-tunai, menggandeng gojek sejak awal tahun 2017 sehingga pelanggan Gojek juga bisa menikmati blue bird dengan standar harga Gocar maupun fasilitas terbaik dengan standar harga Blue Bird melalui pilihan Go-Blue Bird, penyesuaian skema setoran dan pola operasi, adanya bisnis baru berupa bis Big Bird dan Bid Bird Jalan-Jalan.

    4. Banyak pengemudi yang telah keluar dari Blue Bird kemudian kembali serta diterima lagi menjadi pengemudi. Selain itu, Blue Bird juga memberikan reward kepada pengemudi setia Blue Bird dan memperhatikan kesejahteraan keluarga pengemudi berupa pemberian beasiswa kepada anak-anak dan pelatihan keterampilan bagi istri pengemudi Blue Bird.

    Dari keempat fakta di atas jika kita menilik Business Process as Interacting Feedback Loops, saya menilai perubahan yang dilakukan Blue Bird cenderung kurang responsif. Business Process as Interacting Feedback Loops merupakan pengembangan lebih lanjut dari Complex Dynamic System dengan <span style=”text-decoration: underline;”>menekankan</span> pada feedback informasi yang ada dalam proses bisnis namun dengan melakukan pengendalian internal. Selain itu, pandangan ini juga dikenal responsif dan mengutamakan kepentingan pelanggan.

    Dari artikel tersebut dan beberapa berita mengenai Blue Bird yang pernah saya baca, pengelolaan feedback dan perubahan lingkungan oleh Blue Bird cenderung kurang responsif. Hal ini bisa kita lihat dari penyempurnaan aplikasi yang baru berlangsung pada 2016 ketika Gojek lebih dahulu mengenali kebutuhan manusia yang semakin pragmatis. Akibatnya, pangsa Blue Bird menurun dan hal itu membuat banyak pengemudinya yang lebih tertarik untuk mencoba menjadi driver taxi online dan meninggalkan sistem konvensional walaupun akhirnya mereka banyak juga yang kembali ke Blue Bird. Pada tahun 2017 bahkan ketika Blue Bird menggandeng Gojek hal ini berarti ada suatu upaya dari Blue Bird untuk menaikkan kembali nama taksi mereka setelah mulai banyak ditinggalkan oleh konsumen yang terlena oleh tarif murah dan fleksibitas kemudahan aplikasi taxi online.

    Oleh sebab itu, proses bisnis Blue Bird dan perubahannya menurut saya lebih cenderung dapat disebut Complex Dynamic System yang walaupun proses bisnisnya dinamis seperti Blue Bird tetapi perubahannya cenderung pelan dan pemrosesan feedback yang lama. Selain itu mengapa Complex Dynamic System karena Blue Bird senantiasa menyesuaikan dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan sekitarnya seperti dengan menggandeng Gojek, penyempurnaan aplikasi, hingga Bis Big Bird. Proses bisnisnya juga saling terkait antara driver dan perusahaan; open system; serta rumit dengan adanya skema tarif dan pola operasi. Di proses bisnis Blue Bird, pihak internal, driver, pelanggan dan teknologi yang mereka gunakan saling terkait dimana dengan adanya nilai-nilai menunjukkan bahwa apabila salah satu nilai tersebut dicederai oleh salah satu subsistem misalnya driver, maka akan merugikan subsistem yang lain misalnya internal perusahaan. Sehingga dapat kita lihat bahwa proses bisnis Blue Bird salah satu penekanannya adalah dengan lebih ke faktor sikap atau nilai-nilai yang selalu dijaga oleh perusahaan.

    Dengan mengacu pada hal-hal yang telah saya uraikan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses bisnis Blue Bird lebih cenderung merujuk pada Complex Dynamic System.

    Sekian dari saya, mohon koreksinya apabila terdapat pendapat dan pernyataan lain. Terima kasih dan selamat malam.

    #3920 Score: 0
    Abeth
    Peserta
    • Total Posts 1
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Izin memberikan pendapat…

    Pertama-tama terimakasih Pak Ragil atas artikel yang sangat bagus dan informatif, artikel yang membuat saya menjadi aware bahwasanya perusahaan Blue Bird adalah perusahaan yang mampu mempertahankan eksistensinya di tengah kecanggihan transportasi online saat ini.

    Menurut pandangan saya, proses bisnis Blue Bird dan segala perubahannya dapat dikategorikan sebagai Interacting Feedback Loops yaitu responsif dan memiliki tumpuan pada kepuasan pelanggan.

    1. Responsif: Blue Bird cepat beradaptasi dengan perubahan keadaan pasar. Eksistensi mereka tidak terancam, justru mereka mampu memanfaatkan keadaan ini sebagai sebuah peluang. Mampu menciptakan inovasi, salah satunya layanan dengan kartu kredit.
    2. Tumpuan pada kepuasan pelanggan: Blue Bird tahu peluang bisnis di dunia teknologi digital sangat besar, sehingga memutuskan untuk bergabung di Gojek. Dan yang perlu di-highlight disini adalah, Blue Bird tetap mempertahankan jati dirinya sebagai “taksi”. Blue Bird tidak hanya bergabung di Gocar, tapi Blue Bird memiliki tools-nya sendiri yaitu Go-BlueBird yang dapat mengantar penumpang kemana saja dan sesuai dengan argo seperti biasa. Pun sampai detik ini, taksi Blue Bird akan dengan mudah kita temui di setiap mall. Semakin kesini, semakin mudah pelanggan untuk menjangkau Blue Bird

    Demikian tanggapan saya, apabila ada salah mohon koreksinya. Terimakasih.

    #3921 Score: 0
    Suryani Hardika Anggarini
    Peserta
    • Total Posts 2
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Assalamu’alaikum, Izin menyampaikan pendapat.

     

    Dari paparan berita yang telah dijelaskan sebelumnya, kita dapat melihat bagaimana Blue Bird tetap dengan teguh memegang prinsip ‘DNA’nya dari waktu ke waktu yaitu tentang konsumen, pelayanan, dan integritas. Menjaga komitmen seperti ini bukanlah perkara mudah. Terlebih lagi, Blue Bird sebagai perusahaan taksi terkemuka, tidak hanya memedulikan soal profit. Blue Bird juga sangat memperhatikan kesejahteraan para pegawainya, khususnya para sopir taksi. Berikut adalah beberapa aspek yang menjadi pertimbangan saya.

    1. Meski terus melakukan perubahan Blue Bird juga tetap menjaga nilai-nilai yang ditanamkan pendiri sejak awal perusahaan ini dibangun.

    2. Kesungguhan Blue Bird melakukan perubahan di internalnya juga ditunjukan dengan mengadaptasi hal-hal baru.

    3. Walau semua perubahan itu dilakukan, mereka tetap menjaga DNA atau nilai-nilai itu.

    4. Driver Blue Bird dikenal jujur, mengembalikan barang pelanggan yang tertinggal.

    5. Salah satu strategi Blue Bird untuk memberikan layanan terbaik terhadap pelanggan adalah dengan memiliki multi-channel access.

    6. Aplikasi My Blue Bird yang dikembangkan oleh internal perusahaan pun telah dilakukan berbagai penyesuaian agar pelanggan mudah dan interaktif dalam menggunakannya.

    7. Sebagai upaya meningkatkan transaksi non tunai melalui aplikasi sendiri ini, diadakan program “Road to Cardiff 2017”.

    8. Menggandeng Go-Jek sejak awal tahun ini juga merupakan upaya menghadapi perubahan ini, juga mengakomodasi kebutuhan pelanggan melalui multi-channel access itu.

    9. Meski sudah keluar, pihak Blue Bird tetap menerima para mantan sopir yang sempat keluar  untuk menjadi supir Blue Bird kembali.

    10. Saat masa krisis ekonomi 1998 tidak ada pengurangan atau PHK atau pengurangan benefit.

    11. Blue Bird sampai saat ini masih memberikan 4.000 beasiswa pada anak-anak pengemudi taksinya. Istri-istri pengemudi diberi pelatihan menjahit dan tata boga.

    12. Perusahaan memberikan penghargaan pada pengemudi setia yang sudah mengabdi belasan dan puluhan tahun di Blue Bird.

    13. Blue Bird bukan saja mengelola taksi, ada juga bis Big Bird, perusahaan mendorong peningkatan utilisasi bus.

    14. Upaya meningkatkan utilisasi Big Bird, juga dilakukan dengan meluncurkan program Big Bird Jalan-Jalan.

    Setelah mempertimbangkan beberapa aspek tersebut, menurut saya, proses bisnis Blue Bird ini paling sesuai masuk dalam ‘Interacting Feedback Loops’.  Sebagaimana disebutkan dalam Bahan Ajar Manajemen Proses Bisnis D3 Pajak PKN STAN 2019, Interacting Feedback Loops menekankan pada feedback informasi yang ada pada proses bisnis namun dengan melakukan pengendalian internal. Perilaku dinamis proses bisnis diterjemahkan pada interaksi antara struktur internal dan kebijakan, bukan pada komponen individual. Faktor manusia bisa menjadi alat untuk melakukan kontrol atau untuk dikontrol. Dan walaupun mudah dipahami, model ini mungkin sulit dalam penerapannya secara tepat.

    Mengaitkan informasi dari berita sebelumnya dengan bahan ajar, kita dapat melihat bahwa Blue Bird sangat mengutamakan konsumen / pelanggan. Mereka amat memperhatikan bagaimana kebutuhan pelanggan dari masa ke masa. Blue Bird menampung feedback konsumen dan terus mengembangkan usaha mereka sesuai kebutuhan konsumen yang terus berkembang sesuai perkembangan zaman. Mereka juga amat memperhatikan bagaimana pengendalian internal berjalan dalam usaha mereka. Hal ini nampak jelas dari bagaimana ‘DNA’ mereka yang mengutamakan integritas.

    Adanya prinsip yang dipegang teguh oleh Blue Bird juga menggambarkan bagaimana perilaku dinamis proses bisnis diterjemahkan pada interaksi antara struktur internal dan kebijakan, bukan pada komponen individual, sebagaimana penjelasan dalam bahan ajar manajemen proses bisnis. Selanjutnya, melihat dari bagaimana Blue Bird memperlakukan para sopir taksi, kita dapat mengetahui bahwa Blue Bird sangat mengutamakan faktor manusia. Mereka menyadari bahwa SDM adalah aset yang harus dijaga dan diperlakukan dengan baik. Mendapat perlakuan yang menyenangkan dari perusahaan tentunya akan membuat para sopir taksi lebih sejahtera dan loyal pada perusahaan. Yang terakhir, sebagaimana disebutkan sebelumnya dalam bahan ajar, model Interacting Feedback Loops ini, walaupun mudah dipahami, mungkin sulit dalam penerapannya secara tepat. Namun, dari yang saya lihat, walau mungkin tidak mudah, Blue Bird mampu untuk mewujudkan model proses bisnis ini dengan baik. Itulah mengapa mereka mampu bertahan dan menjadi perusahaan taksi terkemuka di Indonesia.

    Terima kasih. Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh.

     

    Sumber : Bahan Ajar Manajemen Proses Bisnis D3 Pajak PKN STAN 2019
    <p style=”text-align: left;”></p>

    #3922 Score: 0
    umawati
    Peserta
    • Total Posts 1
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Menurut pendapat saya, proses bisnis Blue Bird berdasarkan kasus tersebut, meski tidak secara keseluruhan, cenderung sesuai kepada pandangan proses bisnis as interacting feedback loops.

    Karakteristik proses bisnis as interacting feedback loops adalah perubahan proses bisnis bertumpu pada feedback. Perusahaan Blue Bird sangat responsif terhadap kebutuhan konsumen. Ketika pola kehidupan sosial masyarakat terus berubah seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, suatu bisnis harus melakukan berbagai terobosan untuk dapat mempertahankan eksistensinya di masyarakat. Di saat masyarakat membutuhkan segala hal yang serba praktis dan efisien, dalam hal transportasi Blue Bird telah melakukannya dengan menghadirkan aplikasi My Blue Bird, menyediakan sistem pembayaran non tunai , pun menggandeng Go-Jek sebagai partner bisnis dimana waktu itu Go-Jek sedang melejit. Tersebut adalah bentuk feedback yang diberikan Blue Bird atas feedback dari konsumennya yaitu kebutuhan akan kepraktisan pelayanan di era yang serba digital. Feedback tersebut bisa jadi akan menghasilkan feedback lain dari konsumen seiring dengan terus berubahnya pola perilaku dalam masyarakat. Sehingga disebut sebagai “interacting feedback loops”. Semakin banyak feedback yang diberikan oleh konsumen/masyarakat akan semakin bagus bagi perkembangan bisnis perusahaan. Sehingga Perusahaan Blue Bird meski berbasis transportasi konvensional dapat bertahan dalam persaingan dengan moda transportasi online yang menawarkan berbagai banyak kemudahan di era digital ini.

    #3923 Score: 0
    Avisya
    Peserta
    • Total Posts 1
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Izin menyampaikan pendapat Bapak Ragil dan rekan semuanya..

    Saya setuju dengan rekanrekan yang telah menyampaikan pendapat bahwa proses bisnis dan perubahan yang dilakukan oleh blue bird menurut teori empat pandangan proses bisnis adalah proses bisnis as interacting feedback loops yang merupakan pengembangan lebih lanjut dari Complex Dynamic Systems.

    Salah satu tujuan bisnis blue bird tentu tercapainya kepuasan pelanggan / klien yang menggunakan jasa blue bird. Oleh karena itu strategi bisnis yang dijalankan blue bird harus cepat menyesuaikan dengan perkembangan jaman dan perubahan sikap masyarakat (pelanggan) yang sekarang sudah modern ini agar dapat memberikan pelayanan prima. Seperti dijelaskan oleh artikel diatas blue bird sampai sekarang masih kuat bertahan, karena perusahaan mampu beradaptasi responsif terhadap feedback informasi di lingkungan bisnis sekitarnya. Hal ini terlihat pada beberapa statement yang terdapat pada artikel, yaitu sebagai berikut:

    1. Blue bird berusaha untuk memahami pelanggan
      • memberikan kemudahan akses mendapatkan pelayanan Blue Bird melalui multichanel access
      • pengembangan aplikasi my blue bird
      • penambahan metode pembayaran melalui kartu kredit
      • pemberian reward untuk konsumen salah satunya dengan diadakan program “Road to Cardiff 2017”
    2. Blue bird cepat tanggap dalam melakukan perkembangan bisnis
      • Bermitra dengan gojek
      • melakukan penyesuaian  skema setoran dan pola operasi taksi
      • Blue Bird Group telah memperluas jenis layanannya, mulai dari regular taksi sampai dengan charter bus (Big Bird)
    3. Blue bird memiliki pengendalian internal yang baik
      • meskipun telah melakukan perubahan strategi bisnis, blue bird tetap menjaga nilainilai yang ditanamkan pendiri sejak awal perusahaan ini dibangun. Nilainilai itu adalah Blue Bird yang mengutamakan konsumen, pelayanan dan integritas.

    Berdasarkan beberapa informasi di atas, menurut saya proses bisnis dan perubahan yang dilakukan oleh blue bird menurut teori 4 (empat) pandangan proses bisnis adalah proses bisnis as interacting feedback loops yang merupakan pengembangan lebih lanjut dari Complex Dynamic System.

    Terima kasih

    #3924 Score: 0
    Muhammad Mukti
    Peserta
    • Total Posts 1
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Izin menjawab bapak, setelah membaca dan memahami artikel tersebut. Saya menyimpulkan bahwa teori pandangan proses bisnis yang tepat ialah As Interacting Feedback Loops. Terimakasih Pak<span style=”color: #555555; font-family: Arial, sans-serif;”><span style=”font-size: 15px; background-color: #fbfbfb;”>.</span></span>

    #3925 Score: 0
    Bernardus Handi
    Peserta
    • Total Posts 1
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Berdasarkan artikel tersebut, saya bersimpulan bahwa proses bisnis yang dilakukan Blue Bird adalah Interacting Feedback Loops, artinya bahwa Blue Bird selalu berusaha memberikan respon atau feedback atas permintaan dan tuntutan perkembangan konsumen. Beberapa pernyataan dari artikel yang menunjukkan bahwa proses bisnis Blue Bird adalah  Interacting Feedback Loops :

    1. Nilai-nilai itu adalah Blue Bird yang mengutamakan konsumen…

    2.Menurutnya, integritas dan mengutamakan pelayanan konsumen merupakan DNA yang harus selalu dijaga dan tidak bisa diganggu gugat, apapun perubahan lingkungan bisnis yang terjadi.

    3.Salah satu strategi Blue Bird untuk memberikan layanan terbaik terhadap pelanggan adalah dengan memiliki multi-channel access, seperti melalui pangkalan-pangkalan di mal atau hotel, stop di jalan, call centre, dan aplikasi My Blue Bird.

    4. Taksi Blue Bird juga bisa diorder melalui aplikasi My Blue Bird dan Go-Jek. Menggandeng Go-Jek sejak awal tahun ini juga merupakan upaya menghadapi perubahan ini, juga mengakomodasi kebutuhan pelanggan melalui multi-channel access itu. Awalnya pelanggan Go-Jek hanya bisa mendapatkan taksi Blue Bird dari menu Go-Car. Kini di aplikasi Go-Jek juga ada menu Go-Blue Bird juga.

     

    Dari beberapa fakta di atas sudah menunjukkan bahwa di dalam proses bisnis Blue Bird terjadi interaksi antara konsumen dengan pihak Blue Bird untuk memberikan pelayanan prima. Jadi saya bersimpulan bahwa Blue Bird memiliki proses bisnis dengan tipe Interacting Feedback Loops.

    #3926 Score: 0
    Andre Irawan
    Peserta
    • Total Posts 1
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Izin memberikan pendapat

    Menurut saya berdasarkan artikel diatas yaitu artikel tersebut menjelaskan bagaimana perusahaan Blue Bird ini mencoba untuk tetap eksis meski sekarang banyak bermunculan taksi-taksi online yang mana merupakan pesaing dari perusahaan Blue Bird itu sendiri. Dahulu perusahaan ini menerapkan proses bisnis complex dynamic system yang mana perusahaan taksi tersebut hanya beroperasi/berjalan dengan cara yang sama seperti di stop dijalan, dipesan melalui call center, dan juga melalui pangkalan taksi dipinggir jalan, namun seiring dengan berjalannya waktu agar perusahaan ini tetap eksis maka perusahaan ini harus berubah serta meningkatkan pelayanan kepada konsumen agar kepuasan dari konsumen terhadap pelayanan dari Blue Bird itu sendiri meningkat. Oleh karena itu Blue Bird pun akhirnya merubah proses bisnisnya yang semula complex dynamic system menjadi interacting feedback loops yang dapat dilihat dengan pernyataan seperti berikut :

    1. Mengutamakan kepuasan konsumen

    2. Memberikan kemudahan kepada pelanggan untuk dapat memesan taksi Blue Bird ini melalu call center, aplikasi myBlueBird, dan aplikasi Go-Jek

    3. Tidak hanya taksi namun Blue Bird sudah menyediakan bus juga untuk konsumen yang ingin menggunakannya

    4. Memperbaiki terus kinerja pegawai Blue Bird supaya pelayanan terhadap konsumen semakin baik dan memuaskan

    Dengan berbagai pernyataan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perusahaan Blue Bird ini sekarang menggunakan proses bisnis interacting feedback loops.

    #3927 Score: 0
    Dianti Aprispuri
    Peserta
    • Total Posts 1
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Izin memberikan pendapat.

    Menurut saya, dengan menggunakan teori pandangan proses bisnis, proses bisnis Perusahaan Blue Bird sesuai dengan pandangan proses bisnis “Business Process as Interacting Feedback Loops”. Interacting Feedback Loops merupakan pandangan bahwa suatu bisnis memberikan feedback secara langsung atas tanggapan masyarakat dan berfokus pada pengendalian internal. Dalam artikel disebutkan bahwa Blue Bird mengutamakan konsumen, pelayanan, dan integritas. Sejak perusahaan berdiri hingga saat ini, banyak perubahan yang dilakukan perusahaan tidak hanya dalam hal pelayanan kepada pelanggan namun juga dalam hal internal perusahaan. Perubahan itu antara lain memiliki multi-channel access seperti di pangkalan-pangkalan maupun aplikasi, mengembangkan aplikasi My Blue Bird, menyediakan sistem cara bayar non-tunai, bermitra dengan Go-Jek supaya pelanggan dapat memilih akses Blue Bird dengan Go-Car atau Go- Blue Bird, meningkatkan utilisasi bus Big Bird dengan meluncurkan program Big Bird Jalan-Jalan.

    Disebutkan dalam artikel, Blue Bird dikenal sebagai taksi yang memiliki reputasi baik: aman, nyaman, dan pelayanan terbaik. Ini yang terus dijaga, karena diyakini, pelayanan terbaiklah yang akan sampai ke hati konsumen. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa proses bisnis Blue Bird sangat mengutamakan pelayanan kepada pelanggan, hal ini sesuai sesuai dengan pandangan proses bisnis “Business Process as Interacting Feedback Loops”. 

    Demikian pendapat saya. Terima kasih.

    #3928 Score: 0
    Faiz
    Peserta
    • Total Posts 1
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.

    Izin memberikan pendapat mengenai artikel tersebut, menurut saya dari artikel tersebut dapat dipetik bahwa perusahaan Blue Bird merupakan perusahaan yang proses bisnisnya termasuk dalam Interacting Feedback Loops. Interacting Feedback Loops berarti Blue Bird mendengarkan saran maupun kritik dari pengguna jasa-nya dan melakukan adjustment guna meningkatkan kualitas kinerja perusahaan. Sbagai perusahaan yang bergerak di bidang pemberian jasa transportasi berupa taxi proses bisnis tersebut menurut saya sangat cocok bagi perusahaan Blue Bird agar pelanggan selalu merasa puas akan jasanya. Namun demikian, terlepas dari Interacting Feedback Loops, perusahaan Blue Bird masih memegang prinsip – prinsip atau nilai – nilai yang sejak awal dimiliki perusahaan sehingga perusahaan memiliki karakteristik yang dapat membedakannya dari perusahaan lain.

    #3932 Score: 0
    Richard Santoso
    Peserta
    • Total Posts 1
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Salam sejahtera, izin menyampaikan pendapat setelah membaca artikel tersebut mengenai perubahan proses bisnis dari Blue Bird. menurut saya taksi Blue Bird menggunakan pandangan proses bisnis complex dynamic system yang menerapkan banyak fungsi dalam perjalanan bisnisnya mulai dari penyediaan jasa taksi berbasis pesanan, pemberian corporate service responsibility kepada para driver, hingga penyediaan bis. Namun seiring berjalannya waktu Blue Bird juga harus melakukan adaptasi untuk menjaga kelansungan hidup perusahaannya tetapi adaptasi yang dilakukan Blue Bird sangat baik karena Blue Bird tidak menghilangkan DNA yang melekat pada dirinya, seperti keramahan sopir dan integritas driver sehingga menjadikannya taksi yang membekas kepada para penggunannya. Oleh karena itu Blue Bird menambahkan fungsi interacting feedback loop sebagai salah satu fungsi kompleks yang dimilikinya dalam complex dynamic system  karena mengingat perkembangan zaman dimana bos kita sesungguhnya adalah pelanggan maka Blue Bird juga meningkatkan pelayanannya dengan memberikan pelanggan pengalaman paling memuaskan mulai dari pemesanannya yang sangat mudah dengan menggandeng Go-Jek sebagai mitra hingga variasi layanan yang diberikan oleh Blue Bird sehingga Blue Bird dapat menjawab segala kebutuhan transportasi penumpang dalam kota seperti Big Bird yang bahkan melayani antar-jemput anak sekolah. Selain itu untuk meningkatkan kepuasan pelanggan taksi Blue Bird juga sudah bekerja sama dengan master card sesuai artikel tersebut sehingga menciptakan metode pembayaran yang sangat memudahkan pelanggan-pelanggannya yakni dengan kartu kredit.

    Sekian pendapat dari saya terima kasih.

    #3933 Score: 0
    Dendi
    Peserta
    • Total Posts 1
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    <p style=”text-align: left;”>Izin memberikan pendapat pak</p>
    <p style=”text-align: left;”></p>
    <p style=”text-align: left;”>Era sekarang ini proses bisnis bluebird harus bersaing dengan transportasi online yang dimana mereka mengedepankan customer service sebagai pelayanan nomor satu sehingga untuk dapat bersaing di era sekarang bluebird meningkatkan pelayanan konsumen sebagai prioritas yang diberikan kepada pelanggan kemudahan dalam penggunaan taksi , layanan multi-channel accces dan cara pembayaran yang mudah serta taksi yang mudah dijumpai dimana-mana merupakan cara bluebird untuk bersaing dalam industri taksi sehingga arah proses bisnis bluebird mengarah ke interacting feedback loops dengan adanya aplikasi My blue bird. </p>
     

    terimakasih

    #3934 Score: 0
    Fitri
    Peserta
    • Total Posts 2
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    <p class=”p1″ style=”margin: 0px; font-stretch: normal; font-size: medium; line-height: normal; color: #dcdcdc; -webkit-text-size-adjust: auto;”><span class=”s1″ style=”font-size: 16px;”>Permisi pak izin memberikan pendapat. Menurut pengetahuan yang saya dapatkan dari kelas proses bisnis wajib pajak, Perusahaan blue bird ini masuk ke dalam katagori proses bisnis Business Process as Interacting Feedback Loops. Definisi Interacting Feedback Loops sendiri adalah ketika suatu bisnis memberikan feedback secara cepat dan langsung atas tanggapan konsumen sehingga dapat berfokus pada pengendalian internal. Mengapa saya berpikir begitu sebab tercermin secara eksplisit di artikel tersebut bahwa Blue Bird mengutamakan konsumen, pelayanan, dan integritas. Terbukti sejak perusahaan berdiri, terjadi banyak perubahan pada layanannya, seperti <span class=”Apple-converted-space”> </span>memiliki multi-channel access seperti di pangkalan-pangkalan maupun aplikasi, mengembangkan aplikasi My Blue Bird, menyediakan sistem cara bayar non-tunai, bermitra dengan Go-Jek supaya pelanggan dapat memilih akses Blue Bird dengan Go-Car atau Go- Blue Bird, meningkatkan utilisasi bus Big Bird dengan meluncurkan program Big Bird Jalan-Jalan.</span></p>
    <p class=”p2″ style=”margin: 0px; font-stretch: normal; font-size: medium; line-height: normal; color: #dcdcdc; min-height: 19.1px; -webkit-text-size-adjust: auto;”></p>
    <p class=”p1″ style=”margin: 0px; font-stretch: normal; font-size: medium; line-height: normal; color: #dcdcdc; -webkit-text-size-adjust: auto;”><span class=”s1″ style=”font-size: 16px;”>Walaupun sempat mengalami kemunduran karena munculnya start up start up baru, namun terbukti Blue Bird tetap eksis hingga sekarang dan dapat terus bersaing di dunia trasportasi. Hal tersebut karena <span class=”Apple-converted-space”> </span>Blue Bird dikenal sebagai taksi yang memiliki reputasi baik: aman, nyaman, dan pelayanan terbaik.</span></p>

    #3935 Score: 0
    Dhimas
    Peserta
    • Total Posts 1
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Terima kasih pak Ragil atas artikel yang menurut saya sangat berguna ini. Banyak informasi baru yang saya dapatkan dari artikel ini.

    Mengenai proses bisnis Blue Bird, menurut saya model proses bisnis Blue Bird adalah Interacting Feedback Loops. Berangkat dari jenis bisnis Blue Bird yang adalah jasa pelayanan, maka Blue Bird sendiri langsung berhadapan dengan para pelanggan. Hal ini tentu saja membuat Blue Bird harus sensitif terhadap feedback pelanggannya.

    Hal lain yang menunjukkan proses bisnis Blue Bird adalah Interacting Feedback Loops adalah Blue Bird yang sensitif terhadap trend pasar yang ada. Ketika trend pemesanan taksi cenderung menggunakan media online, Blue Bird mengembangkan aplikasi agar pelanggan dapat memesan taksi Blue Bird dengan lebih mudah. Selain tanggap terhadap feedback eksternal, Blue Bird juga memperhatikan feedback internal, yaitu dari drivernya sendiri. Mereka memperhatikan kesejahteraan para drivernya.

    Meskipun Blue Bird mempunyai banyak jenis layanan, seperti bus, dll, namun proses bisinisnya menurut saya bukan complex dynamic system karena semuanjenis usahanya memiliki jenis yang sama yaitu jasa pelayanan yang mementingkan hubungan dengan pelanggan.

    Demikian pendapat saya mengenai model proses bisnis Blue Bird, mohon masukkannya bila pendapat saya kurang tepat, terima kasih.

    #3936 Score: 0
    Deka Shara Ancilia
    Peserta
    • Total Posts 1
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Menurut saya, Blue Bird merupakan suatu perusahaan yang mempunyai nilai-nilai bisnis yaitu pelanggan, pelayanan dan konsumen sebagai suatu batasan dalam membentuk lingkungan bisnis yang saling memiliki keterkaitaian. Berdasarkan nilai tersebut jugalah Blue Bird mampu melakukan penyesuaian lingkungan yang terus berkembang dengan mengadaptasi hal-hal baru baik secara internal maupun eksternal sehingga menandakan bahwa proses bisnis ini merupakan suatu open system yang dapat terus berkembang, seperti misalnya dari pelayanan, terus dikembangkan pelayanan multichanel dan multipayment yang mempermudah pelanggannya. Adanya apresiasi kepada para karyawannya, terutama supir, membuat perusahaan ini mendapatkan respect dan meningkatkan efektifitas dalam subsistem yang mereka bangun. Hal tersebut menandakan bahwa Blue Bird merupakan complex dynamic system. Namun ketika melakukan partnership dengan Go-Jek, yang pada awalnya hanya dapat diakses dengan Go-Car, dirubah menjadi Go-Bluebird yang mana pelayanan dapat dirasakan seperti halnya pelanggan menggunakan taksi konvensional. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya feedback dari para pelanggan yang kemudian diproses oleh partnership ini.  Sehingga menurut saya proses bisnis Blue Bird sudah menuju kepada sistem integrating feedback loop, yang merupakan perkembangan dari complex dynamic system.

    #3938 Score: 0
    Isnaini Taufiqirahmah
    Peserta
    • Total Posts 1
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Selamat siang, Pak. Izin menyampaikan pendapat

    Menurut saya, jika menggunakan empat teori pandangan proses bisnis yang telah disampaikan, proses bisnis Blue Bird dan perubahannya masuk dalam teori Interacting Feedback Loops. Interacting Feedback Loops menekankan pada feedback informasi yang ada pada proses bisnis namun dengan melakukan pengendalian internal. Perilaku dinamis proses bisnis diterjemahkan pada interaksi antara struktur internal dan kebijakan, bukan pada komponen individual. Dari artikel tersebut bisa kita lihat bahwa proses bisnis yang dilakukan mengalami perubahan yang dinamis mengikuti perkembangan jaman dan feedback dari penggunanya. Hal tersebut terbukti dari beberapa hal, yaitu :

    – Blue Bird untuk memberikan layanan terbaik terhadap pelanggan adalah dengan memiliki multi-channel access, seperti melalui pangkalan-pangkalan di mal atau hotel, stop di jalan, call centre, dan aplikasi My Blue Bird. Dari sini kita dapat lihat bahwa Blue Bird mengedepankan kemudahan bagi pelanggan untuk  dapat memakai jasanya.

    – Aplikasi My Blue Bird yang dikembangkan oleh internal perusahaan pun telah dilakukan berbagai penyesuaian agar pelanggan mudah dan interaktif dalam menggunakannya. Menjawab kebutuhan pelanggan juga My Blue Bird menyediakan cara bayar bukan hanya tunai, tapi juga bisa menggunakan kartu kredit. Blue Bird melakukan perubahan yang dinamis mengikuti perkembangan jaman yaitu kemudahan dalam pembayaran yang tidak hanya dilakukan dengan memakai uang tunai.

    – Awalnya pelanggan Go-Jek hanya bisa mendapatkan taksi Blue Bird dari menu Go-Car. Kini di aplikasi Go-Jek juga ada menu Go-Blue Bird juga. Melakukan inovasi dengan melakukan kerjasama dengan Go-jek membuat Blue Bird benar-benar terlihat selalu memperhatikan feedback yang ada di masyarakat semata-mata agar kemudahan penggunaan dapat dirasakan oleh pelanggan.

    -Bisnis Blue Bird bukan saja mengelola taksi, ada juga bis Big Bird, perusahaan mendorong peningkatan utilisasi bus. Salah satunya dengan mendukung Kemenhub melalui program Jabodetabek Airport Connexion bersama perusahaan angkutan lain. Dari pernyataan tersebut dapat kita lihat bahwa Blue Bird tidak hanya terpaku pada layanan taksi, namun turut serta dalam mendukung program pemerintah dengan menggunakan bus yang dimilikinya.

    Dari beberapa pernyataan yang ada di artikel tersebut, proses bisnis yang dilakukan oleh Blue Bird sesuai dengan ciri-ciri dari pandangan Interacting Feedback Loops mengenai proses bisnis.

    Demikian pendapat saya, mohon koreksinya jika ada yang kurangs sesuai. Terimakasih.

    #3939 Score: 0
    Apriliana Dewanda Sari
    Peserta
    • Total Posts 2
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Selamat sore

    Izin menyampaikan pendapat.

    Menurut saya, berdasarkan artikel diatas, proses bisnis Blue Bird menganut pandangan as interacting feedback loops. Pandangan as interacting feedback loops menekankan pada feedback informasi yang ada pada proses bisnis namun dengan melakukan pengendalian interna;. Perilaku dinamis prosesbisnis diterjemahkan pada interaksi antara struktur internal dan kebijakan, bukan pada komponen individual. Pandangan ini sejalan dengan peningkatan layanan yang dilakukan oleh Blue Bird dalam proses bisnisnya. Peningkatan layanan yang dilakukan oleh Blue Bird antara lain :

    1. Memudahkan konsumen dalam memperoleh layanan Blue Bird melalui multi-channel access, seperti melalui pangkalan-pangkalan di mall atau hotel, stop di jalan, call center, dan aplikasi My Blue Bird.

    2. Pengembangan aplikasi My Blue Bird agar pelanggan mudah dan interaktif dalam menggunakannya.

    3. Meningkatkan transaksi non tunai melalui program Road to Cardiff 2017

    4. Menggandeng Gojek dalam pemesanan Blue Bird melalui aplikasi Gojek.

    5. Meluncurkan program Big Bird Jalan-jalan untuk meningkatkan utilisasi Big Bird.

    Peningkatan layanan yang dilakukan Blue Bird dalam proses bisnisnya berkembang  secara dinamis dalam rangka menjawab feedback dari  kebutuhan konsumen di era modern.

    Di sisi internal perusahaan, Blue Bird juga terus melakukan perbaikan tanpa meninggalkan nilai integritas sebagai dasar pengendalian internal. Berdasarkan hal-hal tersebut dapat disimpulkan bahwa Blue Bird menganut proses bisnis dengan pandangan as interacting feedback loops.

    #3940 Score: 0
    Putri Ramadhani
    Peserta
    • Total Posts 1
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Assalamualaikum wr wb.
    Selamat sore, Pak. Izinkan saya untuk memberikan pendapat mengenai artikel bapak..
    Menurut saya, proses bisnis yang dilakukan oleh Blue Bird Group tersebut, jika berdasarkan 4 pandangan mengenai proses bisnis maka termasuk dalam Interacting Feedback Loops dimana perusahaan memberikan respon langsung atas feedback yang diberikan oleh masyarakat.
    1. Dikatakan dalam artikel bahwa pada awal pendiriannya, Blue Bird mengutamakan konsumen, pelayanan, dan integritas. Namun, seiring dengan perkembangan jaman, apalagi teknologi digital yang semakin banyak digunakan oleh masyarakat, Blue Bird menanggapi peluang dan kebutuhan masyarakat tersebut akan sistem yang menggunakan teknologi digital dengan menciptakan Aplikasi My Blue Bird yang dikembangkan oleh internal perusahaan dan telah dilakukan berbagai penyesuaian agar pelanggan mudah dan interaktif dalam menggunakannya. Menjawab kebutuhan pelanggan juga My Blue Bird menyediakan cara bayar bukan hanya tunai, tapi juga bisa menggunakan kartu kredit.
    2. Blue Bird mendirikan banyak layanan-layanan untuk memberikan layanan terbaik terhadap pelanggandengan memiliki multi-channel access, seperti melalui pangkalan-pangkalan di mal atau hotel, stop di jalan, call centre, dan aplikasi My Blue Bird. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui keluh kesah pelanggan agar kedepannya Blue Bird dapat melayani pelanggan sesuai keinginan mereka dengan lebih baik lagi.
    3. Dengan menggandeng salah satu aplikasi transportasi online yang banyak digunakan oleh masyarakat, yaitu Gojek, Blue Bird menjadi semakin dekat dengan pelanggan karena sudah kita ketahui bersama bahwa Aplikasi Gojek menjadi salah satu aplikasi favorite masyarakat. Masyarakat dapat dengan mudah memesan Blue Bird melalui aplikasi tersebut melalui Handphone masing-masing. Keuntungannya adalah, dalam 1 aplikasi dapat memesan 2 transportasi online sekaligus apakah Gojek atau Blue Bird. Hal ini tentu memudahkan masyarakat yang mempunyai handphone dengan kapasitas RAM yang kecil sehingga hanya butuh 1 aplikasi saja.
    Namun dengan banyaknya perubahan di dalam Blue Bird tersebut, Blue Bird tidak pernah lupa dengan tetap menjaga nilai-nilai yang ditanamkan pendiri sejak awal perusahaan ini dibangun. Nilai-nilai itu adalah Blue Bird yang mengutamakan konsumen, pelayanan, dan integritas.
    Jadi kesimpulannya, proses bisnis yang dilakukan oleh Blue Bird Group termasuk dalam Interacting Feedback Loops.
    Sekian, terima kasih. Mohon maaf apabila ada salah kata.

    #3941 Score: 0
    Vindy
    Peserta
    • Total Posts 1
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Ijin memberikan pendapat, setelah membaca proses bisnis dan perubahan-perubahan yang dilakukan oleh perusahaan bluebird untuk tetap eksis di era sekarang ini meski telah bermunculan banyak taksi online. Perubahan yg dilakukan, diantaranya yaitu dengan tetap menjaga nilai-nilai yang telah ditanamkan pendirinya sejak awal perusahaan dibangun, yakni dengan mengutamakan konsumen, pelayanan, dan integritas.

    Selain itu Blue Bird terus mengikuti perkembangan zaman untuk memberikan layanan terbaik terhadap pelanggan, dengan memiliki multi-channel access, seperti melalui pangkalan-pangkalan di mal atau hotel, stop di jalan, call centre, dan aplikasi My Blue Bird, serta tergabung dalam perusahaan go-jek. Blue Bird juga mengakomodir kebutuhan pelanggan dengan tidak hanya dapat  dilakukan melalui transaksi tunai tetapi juga dapat melalui kartu kredit.

    Dengan demikian menurut saya pandangan proses bisnis yang terjadi pada perusahaan Blue Bird adalah “Interacting Feedback Loops” karena Blue Bird terus melakukan inovasi dan perubahan untuk memperoleh kepuasan pelanggan, serta kenyamanan driver mereka sesuai dengan feedback dari pelanggan.

     

Melihat 40 tulisan - 1 sampai 40 (dari total 79)
  • Anda harus log masuk untuk membalas topik ini.
Chat Admin
Hai... apakah yang ingin Anda tanyakan tidak ada di menu Help kami?
Kontak Admin WikiPajakCustomer CareWhatsApp