Proses Bisnis Perusahaan Berbasis Teknologi

Forum ini merupakan tempat diskusi aspek-aspek perpajakan dengan berpijak pada pengetahuan akan proses bisnis suatu usaha. Baik bagi fiskus maupun wajib pajak, pengetahuan akan proses bisnis adalah kunci untuk menentukan bagaimana kewajiban perpajakan suatu usaha.
Melihat 7 tulisan - 1 sampai 7 (dari total 7)
  • Penulis
    Tulisan-tulisan
  • #4110 Score: 0
    Rikho
    Peserta
    • Total Posts 4
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Salam pembelajar semuanya!

    Teman-teman, saya ingin mendiskusikan terkait proses bisnis perusahaan berbasis teknologi. Disini saya mengambil contoh perusahaan yang mengelola Spotify, OVO, dan Youtube agar lebih mudah untuk dibayangkan. Proses bisnis yang dilakukan oleh ketiga perusahaan ini melibatkan penggunaan ponsel pintar atau smartphone penggunanya. Begitupun dengan kantornya yang tentu saja memiliki banyak teknologi dan penyimpanan data. Sehingga banyak melibatkan IT sebagai alat untuk mengotomatisasi, koordinasi, dan mendukung desain ulang proses. Namun, proses bisnis ini tetap memperhatikan feedback yang diberikan oleh pasar dan konsumen.

    Menurut teman-teman sekalian bagaimanakah proses bisnis perusahaan teknologi seperti ini apabila menggunakan pandangan proses bisnis yang telah kita pelajari?

    Terimakasih  😀

    #4147 Score: 0
    Diva Arumningtias
    Peserta
    • Total Posts 4
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Halo Rikho,

     

    Menurut saya proses bisnis yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan teknologi seperti ini memang rumit. Proses bisnis seperti youtube pun membutuhkan peran content creator yang sekaligus adalah pengguna youtube yang berhubungan dengan sosial. Penonton menentukan kualitas youtube daru konten-konten tersebut yang berhubungan dengan feedback. Namun, dalam proses bisnis di kantornya banyak juga teknisi terkait sistem komputer dan penyimpanan yang berhubungan dengan otomasi serta pegawai-pegawai bidang lainnya. Sehingga terjadi percampuran pandangan-pandangan proses bisnis yang kita pelajari.

     

    Oleh karena itu, pada praktiknya pandangan-pandangan proses bisnis diadopsi dan diaplikasikan secara bersamaan dalam suatu bisnis/usaha disesuaikan dengan fokus perusahaan. Penggunaan pandangan secara penuh hanya untuk keperluan analisa proses. Demikian mungkin pendapat dari saya. Terimakasih

    #4148 Score: 0
    Rikho
    Peserta
    • Total Posts 4
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Terimakasih Diva atas jawabannya, sepertinya benar begitu.

    Penggunaan pandangan secara penuh hanya untuk keperluan analisis proses.

    #4164 Score: 0
    Zody Hirkuto
    Peserta
    • Total Posts 15
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    <p style=”text-align: left;”>Izin memberikan pendapat.</p>
    <p style=”text-align: left;”>Menurut saya, perusahaan tersebut menggunakan pandangan business processes as interacting feedback loop. Walaupun tidak menutup kemungkinan ada beberapa pandangan lain yang dianut oleh divisi yang berbeda di dalam perusahaan itu. Hal tersebut saya simpulkan, melihat mereka sangat responsif terhadap perubahan yang terjadi di sekitarnya, baik itu teknologi, lingkungan, sampai kebutuhan customernya. Karena, apabila perusahaan2 tersebut tidak responsif menanggapi perubahan yang ada, mereka akan kalah saing dengan competitornya.</p>
    Terima kasih

    #4170 Score: 0
    Joshua
    Peserta
    • Total Posts 2
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    <span style=”color: #555555; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; background-color: #fbfbfb;”>Terima kasih Saudara Rikho atas ruang diskusi yang telah disediakan. Beberapa waktu yang lalu tepatnya menjelang Ujian Tengah Semester 2019, beberapa teman termasuk saya dari kelas 5-05 D3 Pajak Alih Program membahas hal yang serupa seperti yang dijelaskan dalam paparan di atas. Bagaimana pandangan proses bisnis atas perusahaan berbasis teknologi seperti Spotify, OVO, dan Youtube?</span>

    Menurut pendapat saya berdasarkan materi yang didapat pada saat perkuliahan dan proses pembelajaran, pandangan proses bisnis diperlukan dalam menentukan arah berjalannya suatu perusahaan. Pandangan ini tentu memiliki sifat-sifat atau karakteristik tertentu yang mampu menggambarkan bagaimana suatu perusahaan menentukan langkah-langkah dalam menjalankan bisnisnya. Karakter perusahaan yang kuat dengan branding perusahaan kepada masyarakat yang jelas mampu mempermudah dalam menentukan pandangan-pandangan proses bisnis tersebut. Adanya perubahan-perubahan besar dalam teknologi saat ini merupakan perkembangan besar yang perlu diikuti dengan pemikiran dan pandangan yang luas. Fokus pengamatan tidak hanya berada pada satu bidang tertentu namun juga mengikuti fleksibilitas suatu perusahaan menjalankan bisnisnya.

    Dalam hal ini perusahaan berbasis teknologi seperti Spotify, OVO, dan Youtube menurut pendapat saya tergolong dalam pandangan proses bisnis as Interacting Feedback Loops. Hal ini pertama, adanya perilaku dinamis suatu individu terhadap kebijakan yang dijalankan. Dengan berkembangnya teknologi, kebijakan-kebijakan internal dan eksternal turut serta berperan dalam mengendalikan perubahan-perubahan yang terjadi. Perilaku dinamis individu baik pelaku usaha maupun customer yang semula hanya berfokus pada satu bidang sekarang dapat menjelajahi dan meng-explore lebih jauh terkait teknologi yang diterapkan tersebut. Misalnya pembayaran OVO yang tersedia dalam aplikasi grab, aplikasi ovo, dan merchant.

    Kedua, faktor manusia menjadi alat untuk melakukan kontrol atau untuk dikontrol. Dalam hal ini terlihat bahwa misalnya OVO, Spotify, dan Youtube menggunakan faktor manusia untuk menjalankan proses bisnisnya. Dalam transaksi di Youtube manusia menjadi pelaku utama dalam pembuatan konten video dan manusia juga menjadi customer dalam menonton tayangan yang disajikan. Setiap konten yang ada dapat disisipkan advertisement, endorse, dan semacamnya yang mampu menguntungkan content creator dan pengguna layanan iklan di Youtube. Dalam hal ini, manusia memegang peran untuk melakukan kontrol terhadap tools di dalam Youtube dan manusia dapat dikontrol untuk selalu menyediakan konten-konten yang dapat menarik perhatian costumer. Platform Youtube menjalankan karakteristik pandangan proses bisnis sebagai interacting feedback loops tersebut.

    Ketiga, berjalannya proses bisnis perusahaan ini terlihat mudah dipahami namun sebenarnya memiliki seluk beluk proses bisnis yang sulit dalam penerapannya. Penggunaan teknologi secara besar-besaran inilah yang menjadi indikator sulitnya penerapan bagi suatu perusahaan. Tidak semua perusahaan memiliki basis teknologi atau sumber daya manusia yang mempu memanfaatkan teknologi dengan baik. Namun perusahaan seperti OVO, Spotify, dan Youtube mampu bergerak dibidang itu yang mana melengkapi karakteristik proses bisnis as Interacting Feedback Loops.

    Tiga hal penting dalam karakteristik perusahaan berbasis teknologi di atas mampu menguraikan bagaimana pandangan proses bisnis yang sesuai menurut pendapat saya. Namun, penentuan pandangan suatu proses bisnis as Interacting Feedback Loops ini tidaklah mutlak untuk suatu perusahaan berbasis teknologi. Pandangan proses bisnis ini merupakan hasil pengamatan saya secara umum diluar tinjauan lebih mendalam pada suatu perusahaan tertentu. Diperlukan analisa dan pengamatan lebih mendalam terkait perusahaan-perusahaan yang akan diamati tersebut. Dalam hal ini sangat memungkinkan apabila proses bisnis perusahaan berbasis teknologi tidak hanya interacting feedback loops namun juga dapat berupa social construct. Perlu dipahami dan digali lebih lanjut secara lebih mendetail bagaimana proses bisnis yang dijalankan, apa saja karakteristik yang sesuai, apa core bisnis perusahaannya, bagaimana aspek-aspek pendukung jalannya perusahaan, dan sebagainya terkait proses bisnis perusahaan berbasis teknologi yang dimaksud.

    Demikian pendapat dari saya, kritik dan saran yang membangun dari teman-teman semua akan sangat bermanfaat bagi saya. Terima kasih, Salam Takzim, Joshua.

    Sumber Referensi:
    Materi perkuliahan Manajemen dan Proses Bisnis, PPT Week 2-Proses Bisnis

    #4177 Score: 0
    Nanda Yunita
    Peserta
    • Total Posts 5
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    Hai Rikho,

    izin menanggapi meskipun materinya semester kemarin tapi tidak apa lah ya jika ditanggapi sekarang mengingat nantinya akan banyak yang belajar dari kanal ini.

    menurut saya penentuan pandanganan proses bisnis memang harus dilihat dari awal perusahaan hingga tujuan perusahaannya tidak bisa hanya melihat proses bisnis yang dilakukan. untuk perusahaan tersebut Ovo dan kawan-kawannya yang sering disebut “dompet virtual” menurut saya memang tujuan awalnya memenuhi angan-angan konsumen terkait kemudahan teknologi informasi dan benar saja perusahaan-perusahaan tersebut terus berusaha mencari tanggapan dari masyarakat penggunanya agar dapat tetap bersaing dengan industri yang sama dan terus mengembangkan usahanya.

    singkat menurut saya yang juga sebagai pengguna, perusahaan yang saudara Rikho sebutkan menggunakan pandangan proses bisnis yang tentunya <em style=”margin: 0px; padding: 0px; border: 0px; outline: 0px; font-size: 15px; vertical-align: baseline; background: #fbfbfb; color: #555555; font-family: Arial, sans-serif;”>as Interacting Feedback Loops karena mereka sangat mengutamakan suatu respon dari konsumen.

    terima kasih rikho, semoga tercerahkan hehe

    #4184 Score: 0
    Dayat
    Peserta
    • Total Posts 4
    • Offline
    • Points: 0
      mbelgedhes Newbie

    menurut saya dalam beberapa tahun terakhir perusahaan seperti ovo, gopay, dana sedang gencar-gencarnya mempromosikan layanan yang diberikan dengan cara memberikan cashback, promo, potongan dan fasilitas lain yang diberikan. sehingga masyarakat indonesia sendiri ikut menikmati layanan dan kemudahan yang diberikan

    maaf oot

Melihat 7 tulisan - 1 sampai 7 (dari total 7)
  • Anda harus log masuk untuk membalas topik ini.
Chat Admin
Hai... apakah yang ingin Anda tanyakan tidak ada di menu Help kami?
Kontak Admin WikiPajakCustomer CareWhatsApp