- This topic has 27 balasan, 27 suara, and was last updated 3 years, 7 months yang lalu by Nurfajril Wafita Ihza.
-
PenulisTulisan-tulisan
-
Mengapa AR harus membuat profil Wajib Pajak?
Menurut saya pak, profil WP dibutuhkan untuk mengetahui kewajiban perpajakan WP tersebut dan mengawasi kepatuhannya
AR membuat profil WP bertujuan untuk menganalisa dan menggali potensi pajak yang ada dalam kegiatan bisnis WP
AnonimNon-aktif- Total Posts 2
- Offline
Points: 0NewbieIzin menjawab, Pak. Menurut saya AR harus membuat profil wajib pajak dalam rangka pendataan potensi pajak yang bisa didapatkan dari wajib pajak sehingga bisa meningkatkan penerimaan pajak di KPP terdaftar serta dapat pula meningkatkan pelayanan administrasi perpajakan yang lebih baik lagi.
AR melakukan pengelompokan dengan pembuatan profil Wajib Pajak agar dapat dilakukan pengawasan, penggalian potensi, dan pelayanan yang lebih baik pak
Menurut saya AR harus membuat profil pajak untuk dapat mengetahui informasi tentang WP dan memonitor perkembangan usaha dan potensi fiskal WP yang bermanfaat untuk peningkatan penerimaan pajak dan pengawasan kepatuhan wp dalam pembayaran pajaknya.
Menurut saya pak, AR membuat profil WP sebagai bentuk pengawasan kepatuhan WP yang mana berguna untuk peningkatan penerimaan pajak pada KPP dan juga untuk perbaikan sistem administrasi pajak pada KPP tersebut
Izin menjawab Pak.
Tugas AP yaitu melakukan pengawasan terhadap kepatuhan Wajib Pajak, memberikan konsultasi dan pelayanan, melakukan penggalian potensi dan intensifikasi, serta pengumpulan dan pengolahan data atau informasi. oleh karena itu, agar dapat melaksanakan tugasnya dengan lancar maka AP harus membuat profil WP yang berisi tentang rangkaian data dan informasi fiskal WP yang memuat identitas dan kegiatan usaha serta riwayat perpajakan WP secara berkesinambungan.AR diwajibkan untuk membuat profil tiap wajib pajak karena untuk mempermudah pengawasan atas tiap-tiap wajib pajak yang diawasi. Profil ini digunakan untuk database wajib pajak yang akan dianalisis kepatuhannya dengan membandingkan dengan dasar (benchmark industri) yang sesuai. Tujuan lainnya adalah dapat memahami WP, menyajikan informasi, mengawasi perkembangan usaha dan potensi fiskal WP, meningkatkan pelayanan AR, dan meningkatkan penerimaan negara.
Menurut saya tugas AR atas penyusunan profil Wajib Pajak ini adalah sebagai bentuk pengawasan kepatuhan WP dan juga menggali potensi perpajakan dari WP. Jika potensi pajak diketahui maka kita sebagai AR dapat meningkatkan penerimaan pajak
izin menjawab Pak, menurut saya AR harus membuat profil wajib pajak sehingga dapat melakukan pengawasan, menganalisa lebih dalam untuk penggalian potensi pajaknya, serta dapat meningkatkan pelyanan yang lebih baik. selain itu AR juga bisa mengarahkan pembetulan penghitungan pajak sesuai dg UU yg berlaku sehingga dapat meningkatkan penerimaan pajak di KPP tsb
<p style=”language: id; margin-top: 0pt; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0in; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph; direction: ltr; unicode-bidi: embed; mso-line-break-override: none; word-break: normal; punctuation-wrap: hanging;”><span style=”color: #292934; font-family: Arial;”><span style=”font-size: 21.3333px;”>AR harus membuat profil Wajib Pajak untuk m</span></span><span style=”font-size: 16pt; font-family: Arial; color: #292934;”>elakukan</span> <span style=”font-size: 16pt; font-family: Arial; color: #292934;”>pengawasan terhadap Wajib Pajak, menyajikan informasi yang dapat digunakan untuk tujuan perpajakan</span><span style=”font-size: 16pt; font-family: Arial; color: #292934;”>, </span><span style=”font-size: 16pt; font-family: Arial; color: #292934;”>penggalian</span> <span style=”font-size: 16pt; font-family: Arial; color: #292934;”>potensi perpajakan Wajib Pajak</span><span style=”font-size: 16pt; font-family: Arial; color: #292934;”>, </span><span style=”font-size: 16pt; font-family: Arial; color: #292934;”>dan</span><span style=”font-size: 16pt; font-family: Arial; color: #292934;”> meningkatkan </span><span style=”font-size: 16pt; font-family: Arial; color: #292934;”>pela</span><span style=”font-size: 16pt; font-family: Arial; color: #292934;”>y</span><span style=”font-size: 16pt; font-family: Arial; color: #292934;”>anan</span><span style=”font-size: 16pt; font-family: Arial; color: #292934;”> menjadi</span><span style=”font-size: 16pt; font-family: Arial; color: #292934;”> </span><span style=”font-size: 16pt; font-family: Arial; color: #292934;”>lebih</span> <span style=”font-size: 16pt; font-family: Arial; color: #292934;”>baik.</span></p>
<span style=”color: #555555; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; background-color: #fbfbfb;”>agar AR dapat menggali lebih dalam lagi tentang bagaimana proses bisnis, aset, lawan transaksi, bench mark dan kegiatan sebenernya yang dilakukan WP saat itu. Yang nantinya akan digunakan untuk menggali potensi WP ybs</span>
AR diharuskan membuat profil dari WP yang ia pegang untuk keperluan data mengenai bisnis WP dan diharapkan kedepannya profil tsb akan memudahkan administrasi baik oleh KPP ataupun bagi WP itu sendiri, tujuannya tentu saja agar dapat meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak
<span style=”color: #555555; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px; background-color: #fbfbfb;”>Dalam mencapai peningkatan penerimaan pajak dan mengawasi kepatuhan wajib pajak, AR perlu tahu profil WP agar tidak hanya sekadar mengetahui siapa WP-nya, tetapi juga mengenal dan mendapatkan informasi terkait WP yang bersangkutan. Dari informasi yang didapat, AR bisa memantau perkembangan usahanya dan mungkin saja menemukan adanya potensi fiskal yang ditutupi WP. Tidak hanya mencari tahu, alasan lainnya agar WP yang bersangkutan bisa mendapatkan pelayanan yang baik karena tiap WP punya branchmark industri yang berbeda-beda sehingga di kemudian hari, WP tersebut tidak komplain dengan jumlah pajak terutangnya.</span>
Profile WP dibutuhkan untuk mengetahui proses bisnis dari wajib pajak sehingga AR dapat menganalisis WP yang memiliki potensi pajak, sehingga target penerimaan pajak dapat terpenuhi.
Perkenalkan, saya Ananda Indri Sabrina (absen 4) izin menjawab pak.
Setiap KPP memiliki target penerimaan pajaknya masing-masing. Pembinaan kepada WP-WP yang melakukan self assessment, imbauan, dan pemeriksaan yang dilakukan oleh AR menjadi alat-alat untuk memenuhi target penerimaan pajak tersebut. Oleh karena itu penting bagi AR untuk mengenali dan memahami WP yang ditanganinya. Salah satu cara untuk dapat menangani WP dengan baik adalah dengan membuat profile WP. Profile WP ini dapat memberi informasi mengenai WP-WP yang terdaftar di KPP yang bersangkutan yang dapat digunakan oleh AR dalam menjalankan tugasnya. Profile WP juga dapat digunakan sebagai alat bagi AR untuk memantau perkembangan bisnis WP dan potensi pajaknya, juga dapat membatu AR dalam mengawasi WP. Pada akhirnya, profile WP adalah alat yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan penerimaan pajak, mengevaluasi sistem administrasi juga kinerja KPP.
Profil wajib pajak berfungsi untuk mengetahui informasi mengenai kegiatan usaha atau potensi pajak lainnya yang dimiliki WP, memonitor atau mengawasi potensi pajak daru WP tersebut serta membantu KPP / AR meningkatkan pelayanan untuk menjadi lebih baik lagi
AR harus membuat profil Wajib Pajak dalam rangka melakukan pengawasan terhadap Wajib Pajak, mendapatkan informasi yang dapat disajikan dan digunakan untuk tujuan perpajakan, melakukan penggalian potensi perpajakan, dan meningkatkan pelayanan menjadi lebih baik.
Menurut saya, pembuatan data profile wajib pajak dibutuhkan AR untuk meningkatkan pengawasan terhadap wajib pajak sehingga Tax Compliance dapat tetap terjaga, yang mana harapan dari peningkatan tax compliance tersebut juga nantinya akan mempengaruhi bertambahnya penerimaan pajak
Menurut saya, AR harus membuat profile wajib pajak agar AR dapat memahami seluk beluk kegiatan usaha yang dijalankan oleh WP sehingga AR dapat memperkirakan dimana sajakah terdapat potensi perpajakan yang ada di kegiatan usaha yang dilakukan oleh WP dan memaksimalkan pendapatan pajak.
Profile WP dibuat dengan tujuan agar AR dapat memahami proses bisnis yang dilakukan WP sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam menentukan besar kecil potensi pajaknya. Selain itu, dapat digunakan sebagai alat pengawasan kepatuhan WP tersebut.
AR membuat profil WP untuk mengenal dan mengetahui latar belakang WP yang bersangkutan untuk tujuan pengawasan, serta untuk mengetahui potensi pajak WP yang bersangkutan.
izin menjawab pak, AR membuat profile wajib pajak untuk membandingkan potensi pajak dengan pembayaran pajaknya (tax gap), hal ini dalam rangka memaksimalkan penerimaan pajak. selain itu juga untuk mengetahui lebih dalam mengenai bisnis wajib pajak sehingga memudahkan AR dalam memeriksa dan mengawasi kepatuhan wajib pajak (tidak melakukan tax avoidance)
salah satunya untuk memonitor perkembangan usaha dan potensi fiskal wajib pajak bersangkutan agar dapat memaksimalkan penerimaan pajak serta meningkatkan pengawasan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak
<span style=”color: #555555; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px;”>1.untuk mengetahui potensi yang ada pada wajib pajak, untuk saat ini dan seterusnya 2. Mengawasi perkembangan yang terjadi pada wajib pajak bersangkutan 3. Lebih profesional dalam pelayanan wajib pajak</span>
<p class=”p1″ style=”margin: 0px; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-stretch: normal; font-size: 12px; line-height: normal; font-family: Helvetica; color: #000000;”>Izin menjawab pak, Muhammad Iqbal Miftahul Alwi (24). Menurut pandangan saya dengan pembuatan profil WP banyak hal-hal yang dapat menunjang efektivitas dan efisiensi kinerja, antara lain dapat mengetahui dan mengenal lebih dekat WP yang bersangkutan juga untuk dapat memonitor terkait bisnis atau usaha wajib pajak yang memiliki potensi fiskal, juga dengan ini dapat menyajikan bebagai informasi yang dapat berguna dalam pelaksanaan kinerja AR, serta yang terakhir dengan informasi dan profil yang kita peroleh maka dapat dilakukan pengawasan, penggalian terkait potensi pajak, dan pemberian pelayanan yang lebih baik. terimakasih pak.. mohon koreksinya</p>
Mohon izin menjawab pak. AR membutuhkan profil wajib pajak agar dapat melakukan pengawasan, penggalian potensi dan juga pelayanan sesuai dengan kondisi dan informasi wajib pajak yang ada pada profil wp. Hal ini bertujuan agar AR lebih memahami wajib pajak yang di ampu nya, selain itu juga agar AR bisa menemukan tax gap antara pembayaran dan pelaporan pajak pada data akumulatif dengan besaran pajak menurut AR yang dinilai dari data permanen. Terimakasih
-
PenulisTulisan-tulisan
- Anda harus log masuk untuk membalas topik ini.