Izin bertanya bu, dalam buku dijelaskan bahwa auditor akan memperluas pengujian rekonsiliasi bank ketika auditor tersebut yakin bahwa rekonsiliasi bank tersebut disalahsajikan dengan sengaja. Pertanyaannya bu, indikasinya apa saja ya untuk meyakinkan auditor bahwa rekonsiliasi bank tersebut disalahsajikan dengan sengaja?

ana, bukan auditor merasa bahwa rekonsiliasi banknya disalahsajikan dengan sengaja, tp auditor tdak yakin dengan pengelolaan kas, ada kemungkinan fraud sehingga auditor merasa perlu utk melakukan rekonsiliasi 4 kolom. untuk membangun simpulan yang memadai. misalnya kalo kita menduga adanya pencatatan yg tdk tertib, adanya penyalahgunaan uang, maka kita lakukan rekonsiliasi 4 kolom. jd pengujian kita thd rekonsiliasi dua bulan, bhw catatan pembukaan dan rekening sdh benar

Selamat siang bu, izin bertanya, pada saat auditor melakukan pengendalian yang perlu ada saat perhitungan fisik ada beberapa hal teknis yang memaksa auditor untuk berada di lokasi tempat persediaan bu (seperti kita harus hadir untuk memberikan instruksi yang jelas dalam melakukan perhitungan fisik dan memperhatikan penempelan tags pada persediaan). Pertanyaan saya jikalau, lokasi persediaan yang ada itu ternyata banyak dan berlokasi berjauhan, apakah yang harus dilakukan agar timing perhitungan bisa lebih cepat bu?

M. Aidhil itulah yang menjadi masalah dalam pengujiann fisik barang. waktu dan biaya.
yg dilakukan adl sampling. kita juga membagi tim kita utk mendampingi spy pengujian fisik bisa dilakukan bersamaan kalo tdk dipake mekanisme bergilir. cm kalo bergilit kita akan susah menggabungkan cut off waktunya. jd biasanya dilakukan dng sampling dan menyebar tim kebeberaga lokasisampling yg memadai, jd misalanya kita mengambil sampling gudang yang cukup besar. itu yg kita lakukan. jd kalo kita menilai pengendalian atas pengujian fisik oleh auditi tdk kita yakini, kerjaan auditor hrs bertambah utk menguji persediaan. dengan bantuan aduiti atau tidak sama sekali

Izin bertanya bu, untuk fraud-oriented procedures terdapat beberapa prosedur yaitu memperluas pengujian rekonsiliasi bank, bukti kas, dan pengujian transfer bank. Apakah semua prosedur tersebut harus dilaksanakan secara berurutan atau diperbolehkan untuk menggunakan salah satu prosedur saja? Jika diperbolehkan bagaimana mentukan prosedur yang sebaiknya digunakan untuk mengungkapkan fraud?
Terima kasih B

putu evy, kalo kita udah bicara fraud, pengujiannya hrs benar2 hati2 dan menyeluruh. krn kita harus benar2 memastikan berapa uang yg hilang/disalahgunakan. pengujian rekonsiliasi adalah awalnya, krn kita perlu pembanding catatn dari luar. biasanya kalo ada yg nggak beres, rekonsiliasi nggak akan ketemu/balance antara saldo buku dan saldo bank. lalu kita uji ke bukti kas dan transfer bank, untuk mencari dimana selisihnya. jgn lupa. sebelumnya kita juga sdh melalui pengujian pengendalian atas penerimaan dan pengeluaran dlm siklus penjualan dan pembelian. kalo hasil pengendalian nya tdk efektif tentunya test of detail balance hrs kita lakukan dan memastikan apakah itu ada fraud atau hanya masalaha administrasi,

izin bertanya bu, apabila masih ada beberapa kesalahan yang tidak dapat ditemukan di rekonsiliasi bank, bagaimana perlakuan selanjutnya, Bu? Terimakasih, Bu.

Pradilla, oleh karena itu pengujian terkait kas, bukan hanya di proses rekonsilasi sj, tetapi juga pengujian dari penerimaan dan pengeluaran uang yaitu yg dilakukan pada siklus penerimaan/penjualan dan pembayaran/pembelian. dengan melakukan pengujian di dua siklus tsb, scr langsung akan menemukan beberapa kesalahan yg ada dalam pengelolaan uang yaitu dari penerimaan dan pengeluarannya.

span style=”color: #555555; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 15px;”>Selamat siang bu, izin bertanya perbedaan lapping dan ktting apa ya bu? karena kan sama-sama melakukan penyembunyian nilai kas, dan pengendalian yang dilakukan untuk masing-masing kecurangan tsb apa ya bu?</span>

nency,
lapping itu lebih kepada menyembunyikan satu setoran, dan kemudian begitu ada setoran berikutnya baru. sedangkan kitting sama juga pencurian uang, tp dia lebih bermain kepada transaksi kiriman uang antar dua rekening. jadi seolah2 masih ada di dua rekening yg sama. padahal sebenarnya posisinya adl deposit in transit antar rek 1 dan rek 2. shg diakui di dua2 rek.

pengendalian yg seharusnya ada adalah pemisahan fungsi antar pencatat piutang dan pemegang kas, ada kas opname sewaktu, sistem advice payment jd si kreditur langsung mengirimkan bukti pembayaran ke perusahaan, rekonsiliasi bank.

pd saat audit yg bisa kita lakukan adl konfirmasi piutang, rekonsiliasi bank, pemeriksaan transfer antar rekening